Kamis, 28 Agustus 2025

Ada Pengetatan Pembatasan Kegiatan, Airlangga Optimistis Perekonomian Masih Tetap Membaik

pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat mulai 11 Januari hingga 25 Januari mendatang.

Editor: Sanusi
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis terhadap kinerja perekonomian meski diberlakukan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa wilayah Jawa dan Bali. 

"Ini lebih tinggi, lebih baik daripada precovid di bulan Januari (2020) lalu," kata Airlangga, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: IHSG terkoreksi pada awal perdagangan Jumat (18/12), asing catat net sell

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS 7 Januari 2021 Melemah ke Rp 13.938, Ini Kurs di 5 Bank

Tidak hanya itu Airlangga mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus angka 6.105.

Oleh karena itu, ia yakin bahwa pertumbuhan ekonomi akan tumbuh pada kisaran 5 persen.

"Kami cukup optimis dan proyeksi sampai akhir tahun itu di kisaran 5 persen," pungkasnya.

Airlangga berharap vaksin Covid-19 dapat menjadi salah satu game changer atau membawa perubahan positif yang akan mewujudkan target perekonomian Indonesia mencapai 4,5 hingga 5 persen pada tahun 2021.

Kondisi ekonomi Indonesia menurutnya sudah mampu melewati rock bottom pada kuartal kedua tahun 2020, yakni minus 5,32 persen.

Sementara pada kuartal III sudah menunjukkan tren positif, yaitu minus 3,49 persen.

Diperkirakan sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi minus 2,2 persen hingga minus 0,9 persen.

"Namun kita melihat bahwa di Januari ini atau sepanjang tahun 2021 ini APBN kita didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen,” kata Airlangga 5 Januari lalu.

Menkeu Sri Mulyani Ungkap Proyeksi Terbaru Pertumbuhan Ekonomi RI, Minus Sepanjang 2020

Kementerian Keuangan memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami revisi yakni jadi minus sepanjang 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2020 berkisar minus 1,7 persen hingga minus 2,2 persen

"Kementerian Keuangan mengeluarkan prediksi untuk 2020 yang terakhir adalah antara minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen," ujarnya saat konferensi pers "Realisasi APBN TA 2020" secara virtual, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Kebijakan Fiskal Menkeu Sri Mulyani Amburadul, Ini Sebabnya

Sementara, kata Sri Mulyani, institusi-institusi lain memberikan estimasi serupa yakni antara negatif 1,5 persen dari International Monetary Fund (IMF) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksi ekonomi Indonesia sepanjang 2020 negatif 2,4 persen.

Sementara itu, dia menilai yang perlu untuk dilihat lebih dekat adalah fenomena inflasi Indonesia, karena sedang mengalami penurunan yakni 1,68 persen di akhir 2020.

Baca juga: Kemenkeu Berharap Aparat Pengawasan Internal Tidak Hanya Cari Kesalahan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan