Alasan Mendag Impor Beras, Sebut Strategi Pemerintah Agar Tak Bisa Dipojokkan Spekulan
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan rencana impor beras merupakan bentuk strategi untuk memastikan, pemerintah tidak bisa diatur spekulan.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Sri Juliati
"Kalau pun misalnya angka ramalannya memang bagus, tapi harga naik terus, itu kan mengharuskan intervensi dari pemerintah untuk memastikan harga itu stabil," jelas Lutfi.
Baca juga: DPR Bentuk Panja: Harga Gabah Lagi Murah-murahnya, Kenapa Pemerintah Malah Impor Beras 1 Juta Ton?
Baca juga: DPR Sepakat Tolak Wacana Impor Beras
Anggota Komisi IV Kritik Rencana Impor Beras
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyyatul Chusnah mengungkapkan, rencana impor beras yang akan dilakukan pemerintah tidak tepat.
Menurut Ema, kebutuhan beras dalam negeri saat ini masih mencukupi.
Ditambah lagi pada Maret - April adalah musim panen raya di berbagai daerah di Indonesia.
"Kami juga membantah klaim Kementerian Perdagangan yang menyebut impor beras tidak akan menjatuhkan harga gabah, karena kenyataannya berbeda dengan di lapangan."
Baca juga: Kementan: Tak Perlu Impor Beras, Pasokan Hingga Mei 2021 Akan Tembus 24 Juta Ton
Baca juga: Anggaran untuk Impor Beras Sebaiknya Dialokasikan Membeli Beras dari Petani dan Lahan Food Estate
"Hanya dengan wacana impor beras saja harga gabah di petani sudah jatuh di angka Rp 3.500 per kilogram bahkan ada yang lebih rendah," kata Ema dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).
Ema pun menyampaikan, berdasarkan data Perum Bulog, hingga 14 Maret 2021, di Gudang Bulog masih tersimpan 883.585 ton beras yang terdiri 859.877 ton stok cadangan beras pemerintah (CBP), dan 23.708 ton stok beras komersial.
Dari jumlah stok CBP itu ada 106.642 ton beras hasil impor 2018 yang telah mengalami penurunan mutu, sehingga harus dicampur (oplos) dengan beras baru agar bisa dikonsumsi.
Menurut data di tahun 2018, Bulog mengimpor 1.785.450 ton yang sebagian masih tersisa saat ini.
Baca juga: Dirut: Bulog Belum Tentu Akan Realisasikan Penugasan Impor 1 Juta Ton Beras
Baca juga: Impor Beras Dinilai Mengganggu Kedaulatan Pangan Indonesia
Hal ini membuktikan bahwa selama ini impor beras memang tidak sesuai dengan data kebutuhan dalam negeri.
"Beras yang masih ada saat ini perlu segera disalurkan ke pasar dan masyarakat agar jumlah beras yang mengalami penurunan mutu tidak bertambah banyak," harap Ema.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menuturkan, rencana impor di tengah stok yang masih melimpah itu menunjukkan buruknya tata perencanaan dan kelola pemerintah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)