Virus Corona
Ketua Kadin Sebut Pandemi Akan Lama Berakhir, Sektor Usaha Dibuka Saja
Arsjad Rasjid meminta pemerintah membuka semua sektor usaha yang telah menjalankan vaksinasi kepada karyawannya.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid meminta pemerintah membuka semua sektor usaha yang telah menjalankan vaksinasi kepada karyawannya.
"Kita harus menerima, pandemi Covid-19 akan lama. Saya sarankan pemerintah agar buka usaha-usaha tetap jalan, asalkan sudah vaksin karyawannya, karena saya takutkan dampak sosialnya," kata Arsjad secara virtual, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Penggunaan Kendaraan Listrik Bisa Turunkan Impor BBM 373 Juta Barel
Menurut Arsjad, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada tahun lalu, semua pihak berpikir dapat mengatasinya dan tidak pernah memikirkan ada varian delta dan lainnya.
"Jadi semestinya kita berpikir, menyadari bahwa ini adalah norma baru kita, realitas baru, dunia baru. Sehingga, kita harus bisa beradaptasi dengan apa yang ada," papar Arsjad.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021 Terjadi di Semua Pulau, Terbesar Jawa 57,92 Persen
Oleh sebab itu, Arsjad akan terus menyuarakan agar sektor-sektor usaha yang saat ini ditutup diizinkan beroperasi di tengah pandemi, dengan syarat telah vaksinasi pekerjanya dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Sektor manufaktur yang berorientasi ekspor dibuka 100 persen. Lalu ritel dibuka saja bagi yang sudah vaksinasi pekerjanya, dan orang yang ingin masuk mal harus tunjukkan kartu vaksin, karena bagaimanapun ekonomi harus berjalan," tutur Arsjad.
Perusahaan Otobus Mengeluh PPKM Diperpanjang, Mengaku Hanya Angkut 2 Penumpang Per Hari
Perusahaan otobus (PO) Budiman mengalami penurunan penumpangan selama penerapan PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali.
Cakra, seorang petugas PO Budiman mengaku sebelum penerapan PPKM armadanya bisa melayani penumpang lebih dari lima orang per harinya.
"Biasanya sebelum PPKM, PO Budiman bisa menerima penumpang di atas 5 orang. Tetapi karena PPKM diperpanjang, minat penumpang berkurang, terkadang 1-2 orang per hari," ujar Cakra kepada Tribunnews, Rabu (4/8/2021).
Menurut dia, dengan adanya PPKM, pemasukannya juga menurun dibandingkan biasanya.
Seperti diketahui, PO Budiman melayani rute Jakarta-Tasikmalaya.
Harga yang ditawarkan relatif terjangkau yaitu Rp 115.000 untuk sekali perjalanan.
Baca juga: Cerita Penjual Tiket PO Madu Kismo Semenjak PPKM, Bus Jarang Beroperasi
Cakra menegaskan harga yang ditawarkan PO Otobus selalu flat dan tidak pernah mengalami kenaikan.