Jumat, 12 September 2025

Ekspor Porang dan Edamame Indonesia Melonjak di Masa Pandemi karena Perubahan Gaya Hidup

Badan Karantina meningkatkan ekspor melalui berbagai kegiatan GRATIEKS, peningkatan informasi, dan menjalin kerjasama dengan entitas pusat dan daerah

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
dok. Kompas
Budidaya edamame hasil kerja sama antara PT GMIT dengan petani di Jember. 

Ketua DPW Pegiat Petani Porang Nusantara, Deny Welianto di kesempatan yang sama mengatakan, belum standarisasi harga porang secara nasional. "Itu yang menjadi problem bagi petani untuk pengembangan budidaya porang secara masif," kata dia.

Selain itu, juga faktor serapan pasar lantaran tidak selalu ada pabrik di wilayah tertentu.

Saat ini ada kurang lebih sekitar 18-19 pabrik yang terpisah-pisah dan itu akan membuat jarak mobilisasi petani menjadi lebih berat, atau menambah biaya post produksi ketika panen. Di sektor budidaya, untuk mulai budidaya porang itu tidak harus skala besar atau satu hektar dua hektar. Memulai budi daya porang itu berkaitan dengan budget dan target.

Kepala UPT Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman mewakili Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, A.M Adnan meminta petani mulai menanam porang dengan standar Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Pracliices (GHP), seperti yang persyaratan China.

Dia juga meminta petani porang agar tidak menggunakan pupuk kimia sebagaimana yang disyaratkan dalam draf protokol ekspor chip porang ke Tiongkok.

Dalam penutup webinar, Bambang berpesan dan mengajak mengajak para pelaku usaha dan petani dalam negeri untuk disiplin terhadap tuntutan pasar global.

"Saya ingin mengajak kawan-kawan kita semua untuk sadar diri untuk disiplin terhadap tuntutan pasar global. Setiap bangsa di dunia ini beruapaya mengamankan warganya dari potensi bahaya bagi kesehatan," ujarnya.

"Saya pikir tanggung jawab ini juga melekat di kita terkait erat dengan tugas Balai Karantina yang juga bertangung jawab mengamankan resiko-resiko dari bahaya bagi kesehatan," kata Bambang.

Pihaknya mendorong para petani dan pengusaha agar menyesuaikan pangsa pasar internasional agar produk pertanian dalam negeri bisa mendapatkan harga jauh lebih bagus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan