Properti Mulai Pulih, Kinerja DMS Propertindo Membaik di 2021
Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 5,87 miliar, berhasil dipangkas dari periode Maret 2020 yang masih merugi Rp 8,53 miliar
Editor:
Eko Sutriyanto
Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2020, pendapatan DMS Propertindo terkoreksi 89,86% menjadi Rp 6,71 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 66,19 miliar seiring dengan tekanan akibat pandemi COVID-19.
Seluruh pendapatan dari bisnis hotel, sementara itu, Perseroan tidak membukukan penjualan unit properti akibat pandemi. Sebab itu Perseroan mencatat rugi bersih di 2020 mencapai Rp 29,48 miliar dari tahun 2019 yang merugi hanya Rp 7,38 miliar.
"Kami menilai bahwa kinerja yang diraih Perseroan belum sepenuhnya dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya tantangan usaha di luar kendali Perseroan, yakni pandemi COVID-19,” kata Mohamad Prapanca.
Terkait dengan agenda RUPST Jumat ini, terdapat enam agenda yakni persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan, penetapan laba rugi untuk tahun buku 31 Desember 2020, dan penetapan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Lainnya yakni penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan 2021, perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan penyesuaian anggaran dasar.
Secara rinci, Perseroan masih ditopang lini bisnis residensial dan perhotelan. Beberapa aset tanah di antaranya tanah seluas ± 1,8 hektar di Serpong, Tangerang Selatan yang sedang dikembangkan menjadi rumah tapak melalui PT DMS Graha. Lalu tanah seluas ± 49,2 hektar di Samarinda untuk proyek rumah tapak dan area komersial melalui PT DMS Prima Sentosa.
Kemudian tanah seluas ± 1,4 hektar di Serpong untuk proyek apartemen via PT DMS Laguna, dan tanah seluas ± 9,8 hektar di Soreang, Kabupaten Bandung untuk proyek rumah tapak dan area komersial lewat PT Padjadjaran Raya, dengan total area mencapai ± 63 hektar.