Sabtu, 16 Agustus 2025

Gibran Apresiasi PLN yang Bangun SPKLU di Solo, Berharap Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Tumbuh

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi pada PLN yang telah membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Solo.

Youtube Tribunnews.com
Tangkapan layar Webinar bertajuk "Mobil Listrik di Depan Mata" yang ditayangkan di kanal YouTube Tribunnews.com, Kamis (9/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasinya kepada PLN yang telah membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Solo.

Hal tersebut disampaikan Gibran dalam Webinar bertajuk "Mobil Listrik di Depan Mata" yang ditayangkan di kanal YouTube Tribunnews.com, Kamis (9/12/2021).

"Saya menyatakan apresiasi untuk PLN karena telah membangun sumber energi listrik di Solo," kata Gibran.

Pasalnya dengan adanya SPKLU, para pemilik mobil listrik kini tidak perlu khawatir kehabisan listrik di perjalanan.

"Dengan demikian bagi para pemilik mobil listrik tidak perlu khawatir lagi bakal kehabisan listrik di perjalanan," imbuhnya.

Baca juga: SPKLU Pertama di Kalimantan untuk Ngecas Mobil Listrik Resmi Beroperasi di Balikpapan

Baca juga: Diler Terbaru Hyundai di Jakarta Utara Sudah Dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini pun berharap agar para stakeholder bisa membantu PLN dengan berinvestasi untuk membangun fasilitas SPKLU agar ekosistem kendaraan listrik di Solo semakin tumbuh.

"Saya berharap para stakeholder seperti kampus, hotel dan lembaga lain bisa membantu PLN berinvestasi dengan membangun fasilitas SPKLU agar ekosistem kendaraan listrik di kota kita semakin tumbuh," terangnya. 

Gibran meminta agar program mobil listrik berbasis baterai ini bisa didukung semua pihak.

Agar pemerintah bisa melakukan percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Terlebih sekarang PLN sudah membangun SPKLU yang tersebar di 45 lokasi di seluruh Indonesia.

Salah satu SPKLU tersebut kini juga telah ada di Kota Solo.

"Program mobil listrik berbasis baterai ini merupakan mobil masa depan sehingga harus didukung penuh oleh semua pihak. Untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN secara nasional juga sudah membangun SPKLU yang tersebar di 45 lokasi di Indonesia. Dan yang membanggakan, salah satu SPKLU itu telah ada di Kota Solo," imbuhnya.

Diketahui Webinar bertajuk "Mobil Listrik di Depan Mata" ini membahas terkait perkembangan mobil listrik di Indonesia.

Webinar ini hasil kerjasama antara Pemkot Surakarta, BUMN, PLN dan Tribun Network.

Hadir empat narasumber dalam webinar ini yakni GM PLN UID Jateng-DIY, M Irwansyah Putra; Kepala Dinas Perhubungan Surakarta, Hari Prihatno; Ketua Kamar Dagang dan Industri Surakarta, Gareng S Haryanto dan Manajer Penjualan Hyundai Solo Baru, Wahyu Widiyanto.

Baca juga: PLN Bidik 23 Persen Kontribusi Pembangkit Listrik Berbasis Energi Terbarukan

Pemerintah Nyatakan Kesiapannya Masuki Era Kendaraan LIstrik

Gibran menuturkan pemerintah telah resmi menyatakan kesiapannya dalam memasuki era kendaraan listrik.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 20019 Tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Gibran menginginkan kebijakan mobil listrik ini bisa memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia.

Karena mobil listrik sudah terbukti unggul dibanding dengan mobil konvensional.

Baca juga: ABB Dukung Shell Indonesia di Penyediaan Fasilitas Fast Charging Baterai Kendaraan Listrik

"Kita semua tentu bangga dan berharap bahwa kebijakan mobil listrik bisa memberikan manfaat bagi bangsa ini. Mobil listrik terbukti lebih unggul dibanding mobil konvensional untuk menuju Indonesia yang lebih hijau dan cerah di masa depan," tuturnya.

Lebih lanjut Gibran mengungkapkan emisi karbon pada mobil listrik hanya 50 persen jika dibandingkan dengan mobil konvensional.

Tak hanya itu, sumber energi mobil listrik juga diperoleh dari produk dalam negeri.

Sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Harga Masih Mahal, Pemerintah Perlu Beri Insentif Kendaraan Listrik

"Emisi karbon di mobil listrik hanya 50 persen dibandingkan dengan mobil konvensional. Selain itu sumber energi untuk mobil listrik juga diperoleh bukan dari produk impor, sehingga sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Gibran.

Gibran yakin nantinya Indonesia akan bisa mengembangkan mobil listrik dalam negeri, serta menjadi produsen terbesar baterai mobil listrik di dunia.

"Kita meyakini Indonesia bisa mengembangkan mobil listrik dalam negeri dan bisa menjadi salah satu produsen terbesar baterai mobil listrik di dunia."

"Program mobil listrik bukan saja mendukung transformasi energi menjadi energi yang lebih ramah lingkungan. Tapi juga meningkatkan nilai ekonomi yang sangat signifikan atas bahan baku di industri tanah air," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia akan Ikuti Tren Industri Otomotif Global, Mobil Listrik Jadi Primadona di 2030

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan