Virus Corona
Penularan Omicron Meluas, Menparekraf: Batalkan Bepergian ke Luar Negeri Jika Tak Mendesak
Sandiaga Uno meminta masyarakat agar membatalkan rencana bepergian ke luar negeri karena penularan kasus Omicron makin meluas di sejumlah negara.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Choirul Arifin
Lantaran, varian ini pertama kali terdeteksi di negara itu. Namun kini, Inggris dengan 37 ribu kasus menempati posisi pertama.
Lalu, Denmark dengan 15 ribu kasus, Norwegia dengan 2 ribu kasus, Afrika Selatan 1.300 kasus dan Amerika Serikat 1.000 kasus.
"Pergeseran populasi Omicron yang paling banyak ada di Eropa," ujarnya.
Belum Ada Penularan Lokal
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan, sampai saat ini belum ditemukan penularan kasus Covid-19 varian Omicron di komunitas lokal.
Tiga kasus Omicron yang telah terdeteksi di Indonesia merupakan kasus imported case atau kasus yang masuk dari luar negeri.
"Sudah terbukti semua kasus yag ada di Indonesia adalah imported case Kasus yang masuk dari luar negeri," ujar Menkes dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12/2021).
Ia menuturkan, kasus pertama ditelusuri berasal dari WNI (TF) yang datang dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021, yang menularkan pada seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta pada tanggal 8 Desember 2021.
"Ini juga menunjukkan bahwa Alhamdulillah semua kasus terjadi di karantina. Sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar," jelas mantan wamen BUMN ini.
Sementara dua kasus lain didapati dari WNI, pelaku perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.
"Karena itu perlu kita perketat kedatangan luar negeri kita dan karantina kita agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, yang datang dari London, yang datang dari Guyana Amerika ini bisa terus kita jaga," kata dia.
Tutup Akses 11 Negara
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pun menyebutkan hingga saat ini Indonesia telah menutup 11 negara.
"Menutup 11 negara untuk tidak diizinkan masuk ke indonesia. Negara tersebut ialah yang melaporkan adanya varian Omicron. Ini sudah upaya yang kemudian mencegah masuknya varian baru ini," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Senin (20/12/2021).
Selain itu pemerintah telah membuat strategi dengan menaikkan masa karantina. Sebelumnya karantina adalah 3-5 hari, sekarang menjadi 10 hari.
