Virus Corona
Penularan Omicron Meluas, Menparekraf: Batalkan Bepergian ke Luar Negeri Jika Tak Mendesak
Sandiaga Uno meminta masyarakat agar membatalkan rencana bepergian ke luar negeri karena penularan kasus Omicron makin meluas di sejumlah negara.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta masyarakat agar membatalkan rencana bepergian ke luar negeri karena penularan kasus Omicron makin meluas di sejumlah negara.
"Bagi yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri sebaiknya dibatalkan. Jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing, Senin (20/12/2021).
Semua kegiatan wisata dan ekonomi kreatif, ucap Sandiaga, dapat dilakukan di Indonesia demi menghindari penyebaran Covid-19 varian Omicron yang terjadi di berbagai negara.
Sandiaga berujar, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk pemberlakuan karantina selama 14 hari, bagi warga negara asing yang hendak ke Indonesia. Sebab, berdasarkan hasil pantauan pemerintah, varian Omicron yang masuk ke Indonesia berasal dari luar negeri.
Baca juga: Menkes Klaim Tiga Kasus Omicron di Indonesia Masuk dari Luar Negeri
“Ada indikasi kuat pemerintah akan mempertimbangkan untuk menerapkan karantina selama 14 hari," tutur Sandiaga.
Baca juga: Menkes : Kasus Varian Omicron di Dunia Naik 8 Kali Lipat dalam Sepekan
Berdasarkan hasil rapat terbatas di Istana Merdeka, ucap Sandiaga, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar jangan sampai ada keterlambatan dalam menyikapi omicron yang sudah menyebar di sekitar 95 negara,
"Termasuk 11 negara yang dilarang datang ke Indonesia dan tambahan negara lainnya yaitu Inggris, Denmark, dan Norwegia. Jadi proses skrining harus diperketat, karantina terpusat dilakukan dengan ketat, dan ditingkatkan juga jumlah vaksinasi,” imbuh Sandiaga.
Naik 8 Kali Lipat
Terkait perkembangan kasus Omicron ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, dalam perkembangan Covid-19 global, kasus varian Omicron naik 8 kali lipat dalam waktu seminggu
Inggris menjadi negara dengan populasi kasus Omicron terbanyak di dunia saat ini.
Dua minggu lalu terdapat 7.900 kasus Omicron, sementara minggu lalu naik menjadi 62.342 kasus.
"Jadi kenaikan lebih dari 8 kali lipat dalam seminggu di dunia," ujar Budi dalam keterangan pers virtual, Senin (20/12/2021).

Terkait jumlah negara, pada dua pekan lalu sekitar 72 negara melaporkan temuan kasus varian Omicron. "Naik menjadi 97 negara pada minggu yang lalu," imbuh mantan Dirut Bank Mandiri ini.
Sebelumnya ungkap Budi, Afrika Selatan menjadi negara dengan kasus Omicron terbanyak.