Kamis, 28 Agustus 2025

Saham-saham yang Berpotensi Berjaya Pada Perdagangan Pekan Depan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu, Jumat (14/1/2022) ditutup menguat 35,04 poin atau 0,53%

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu, Jumat (14/1/2022) ditutup menguat 35,04 poin atau 0,53% ke level 6.693.401

Namun, dalam sepekan kemarin, IHSG merosot 0,12%.

Secara mingguan I IHSG ditutup pada zona merah di tiga hari awal pekan kemarin, yakni pada Senin (10/1) merosot 0,15%, Selasa (11/1) terpangkas 0,64%, dan pada Rabu (12/1) yang turun tipis 0,01%.

IHSG kembali bergerak ke zona hijau pada dua hari terakhir perdagangan yakni Kamis (13/1) terpantau naik 0,17% dan menanjak 0,53% pada akhir pekan.

Baca juga: IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat 0,53 Persen ke 6.693, Investor Asing Borong Saham BCA Rp 241 Miliar

Analis Indo Premier Sekuritas Mino, membeberkan beberapa sentimen negatif dan positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan lalu.

Sentimen negatif antara lain berasal dari pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengindikasikan akan secara agresif menekan laju inflasi yang saat ini cukup tinggi dengan penerapan beberapa kebijakan moneter ketat.

Selain itu, ada aksi jual investor terhadap saham sektor teknologi.

Sedangkan untuk sentimen positif, datang dari menguatnya harga batubara secara signifikan seiring kebijakan pelarangan ekspor komoditas tersebut.

Baca juga: IHSG Turun Tipis, Investor Asing Catat Pembelian Bersih Hingga Rp 946 Miliar

"Lalu, ada aksi beli asing yang cukup masif serta digelarnya program vaksin booster tanpa berbayar," ujar Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/1).

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo melihat IHSG masih bergerak sideways.

Cenderung bergerak melemah dalam seminggu terakhir dengan rentang perdagangan di 6.626-6.728.

"Walaupun aktivitas asing tercatat net buy selama seminggu terakhir, tetapi pembelian asing tersebut mayoritas didominasi oleh pembelian saham BBCA," sebutnya.

Sedangkan menurut Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, pergerakan IHSG pekan kemarin dipengaruhi oleh beberapa hal seperti rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penjualan ritel di dalam negeri yang masih dalam kondisi baik.

Baca juga: IHSG Pekan Lalu Menguat, Intip Saham-Saham yang Diincar Investor Asing

Kemudian juga ada pengaruh dari rilis data inflasi dan pengangguran di Amerika Serikat.

Untuk perdagangan sepekan depan, Herditya memperkirakan IHSG berpeluang menguat. Sejalan dengan adanya rilis data neraca perdagangan dan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan