Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perusahaan Jerman Menolak Beri Sanksi untuk Rusia

Perusahaan energi yang bermarkas di Dusseldorf, Jerman E.ON menolak tuntutan untuk menutup pipa Nord Stream 1

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
AFP/SERGEI SUPINSKY
Orang-orang terlihat di luar area tertutup di sekitar sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv Kamis (24 Februari 2022). Serangan terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. (Foto oleh Sergei Supinsky / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan energi yang bermarkas di Dusseldorf, Jerman E.ON menolak tuntutan untuk menutup pipa Nord Stream 1 sebagai bagian dari sanksi yang diberikan untuk Rusia, akibat negara tersebut menginvasi Ukraina.

Pemerintah Jerman menghentikan pipa Nord Stream 2 pada pekan lalu. Kemudian Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki pada Sabtu (26/2/2022) menyerukan penutupan Nord Stream 1, yang telah mentransfer gas Rusia ke Jerman sejak 2011.

Dilansir dari Reuters.com, Senin (28/2/2022) Nord Stream adalah perusahaan patungan dari Gazprom Rusia, produsen minyak dan gas Jerman Wintershall DEA, PEG Infrastruktur E.ON, Dutch Gasunie dan French Engie.

Baca juga: Singapura akan Jatuhkan Sanksi Untuk Rusia Termasuk Transaksi Bank

E.ON, diketahui memegang 15,5 persen saham di Nord Stream 1, dan mengatakan proyek ini berbeda dengan diskusi yang sedang berlangsung mengenai jalur Nord Stream 2.

E.ON mengatakan Nord Stream 1 merupakan pipa impor gas yang diizinkan untuk beroperasi penuh dan menambahkan jika kapasitas jalur tersebut telah digunakan sepenuhnya dalam dua tahun terakhir.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan