Kamis, 18 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Shell Diam-diam Beli Minyak Rusia, Menlu Ukraina: Bukankah Minyak Rusia Berbau Darah Ukraina

Shell memberikan pernyataan tidak lama setelah kritik yang diberikan Dmytro Kuleba kepada mereka.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
ist
SPBU Shell. Shell Diam-diam Beli Minyak Rusia, Menlu Ukraina: Bukankah Minyak Rusia Berbau Darah Ukraina 

Dilansir Al Jazeera, harga pasokan global yang melonjak menjadi perhatian khusus bagi AS sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.

Inflasi sudah mencapai level tertinggi selama empat dekade.

Baca juga: Serangan Rusia dari Grozny, Aleppo, hingga Ukraina - Perlawanan selalu dibalas kekuatan senjata

Lalu, berapa banyak minyak yang diimpor AS dari Rusia?

AS mengimpor minyak Rusia, tetapi tidak terlalu bergantung pada negara itu untuk pasokannya.

Pada  2021, AS mengimpor rata-rata 209.000 barel per hari (bph) minyak mentah dan 500.000 bph produk minyak lainnya dari Rusia, menurut asosiasi perdagangan American Fuel and Petrochemical Manufacturers (AFPM).

Jumlah tersebut mewakili tiga persen dari impor minyak mentah AS dan satu persen dari total minyak mentah yang diproses oleh kilang AS.

Sebaliknya, AS mengimpor 61 persen minyak mentahnya dari Kanada, 10 persen dari Meksiko, dan enam persen dari Arab Saudi pada tahun yang sama.

Menurut AFPM, impor minyak mentah Rusia telah meningkat sejak 2019, ketika AS memberlakukan sanksi terhadap industri minyak Venezuela.

Penyulingan AS juga sementara meningkatkan impor Rusia tahun lalu setelah Badai Ida mengganggu produksi minyak di Teluk Meksiko.

Baca juga: Khawatir Alami Lonjakan Harga Berlebih, AS Mulai Pertimbangkan Sanksi Impor Minyak Rusia

Bagaimana pembatasan ekspor minyak Rusia akan mempengaruhi AS?

Ada dua skenario potensial untuk dipertimbangkan, menurut analis.

“Pertama adalah dengan pasokan minyak, dan jawaban singkatnya adalah itu tidak akan terlalu mempengaruhi AS,” Adam Pankratz, seorang profesor di Sekolah Bisnis Sauder Universitas British Columbia, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Jika benar-benar drastis, AS memiliki cadangan minyak yang strategis,” katanya.

Namun, menurut Pankratz, ada juga efek ekonomi yang lebih luas untuk dipertimbangkan.

“Jika AS berhenti mengimpor minyak Rusia, itu berarti kemungkinan banyak negara lain juga tidak akan lagi mengimpor minyak Rusia," terang Pankratz.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan