Kamis, 4 September 2025

Kementerian ESDM hingga Anak Buah Erick Thohir Singgung Harga Jual Pertamax, Sinyal Bakal Naik?

Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, harga jual BBM Pertamax seharusnya disesuaikan dengan situasi keekonomian saat ini.

HANDOUT
Petugas SPBU melakukan pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax. Kementerian ESDM hingga Anak Buah Erick Thohir Singgung Harga Jual Pertamax, Sinyal Bakal Naik? 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menyampaikan, harga Pertamax 92 yang dijual Pertamina Rp 9 ribu per liter sudah tidak sesuai harga keekonomian saat ini di level Rp 14.526 per liter.

Baca juga: Pertamina Diminta Tak Naikkan Harga Pertamax, Komisi VII: Ekonomi Rakyat Belum Pulih

Hal tersebut karena harga minyak dunia akibat konflik Ukraina-Rusia di atas 110 dolar AS, dan kondisi ini berdampak pada harga produk atau Bahan Bakar Minyak (BBM). 

"Saat ini semua SPBU menjual RON 92 di bawah harga batas atas tersebut (Rp 14.526), di berbagai SPBU tercatat kisaran Rp 11 ribu sampai Rp 14.400 per liter, kecuali Pertamina saat ini masih menjual RON 92 atau Pertamax cukup rendah sebesar Rp 9 ribu per liter," kata Agung. 

Menurut Agung, harga keekonomian RON 92 sebesar Rp 14.526 per liter merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.

Harga jual BBM RON 92 di SPBU pun saat ini bervariasi tergantung para Badan Usaha.

"Untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp 14.526 per liter untuk Maret 2022," ujarnya.

Jika diasumsikan Pertamina menyalurkan Pertamax 92 sebanyak 100 ribu kiloliter per bulan, maka ada 100 juta liter per bulannya. 

Ketika Pertamina menjual Rp 9 ribu per liter, terdapat selisih dengan harga keekonomiannya sekitar Rp 4 ribu per liter (asumsi harga keekonomian Rp 13 ribu per liter) 

Dengan begitu, Rp 4 ribu dikalikan 100 juta liter dan hasilnya Rp 400 miliar. Sehingga, asumsinya Pertamina menanggung beban setiap bulan Rp 400 miliar saat jual Pertamax 92 di harga Rp 9 ribu per liter.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak, Wajarkah Harga Pertamax Naik?

Pertalite Bakal Langka Jika Pertamina Naikkan Harga Pertamax

PT Pertamina (Persero) diminta menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebagai upaya mencegah kelangkaan ketika harga Pertamax RON 92 dinaikkan.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, akan ada peralihan penggunaan bahan bakar dari masyarakat saat harga Pertamax 92 naik secara tinggi, yang saat ini di level Rp 9 ribu per liter.

"Kalau Pertamax naiknya sudah tinggi, maka sebagian shifting ke Pertalite dan yang dikhawatirkan terjadi kelangkaan Pertalite," ujar Faisal saat dihubungi, Selasa (22/3/2022).

Oleh sebab itu, Faisal meminta Pertamina melakukan langkah-langkah antisipasi dampak kelangkaan Pertalite, satu di antaranya menambah pasokan ke berbagai daerah.

"Perlu ada pertimbangan dari Pertamina dampaknya itu (kemungkinan kelangkaan)," ucap Faisal.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan