Lebaran 2022
Tips Bijak Kelola THR Saat Lebaran Buat Generasi Sandwich
Khusus untuk sandwich generation, perlu trik tersendiri agar dana THR dapat dikelola dengan optimal.
Penulis:
Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor:
Choirul Arifin
Selain itu, berbagi dengan orang-orang terkasih di momen Idul Fitri juga bisa kita lakukan dengan mengirim bingkisan sebagai pengganti silahturahmi yang masih cukup terbatas di masa pandemi.
3. Simpan dan ‘ternakkan’ dana THR
Agar tetap awet, dana THR juga bisa disimpan dalam bentuk tabungan maupun diternakkan dalam bentuk investasi.
Melalui investasi, diharapkan kita dapat merasakan manfaatnya di kemudian hari. Produk investasi bisa menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi yang dimiliki.
4. Belanja yang terukur
Tidak ada larangan untuk menggunakan dana THR demi keperluan konsumtif yang biasanya dilakukan para milenial seperti membeli baju baru, nongkrong di kafe kekinian, atau pergi berlibur.
Namun semua pengeluaran tersebut perlu diperhitungan dengan bijak agar disesuaikan dengan kemampuan finansial yang dimiliki.
Sementara itu, ada juga hal-hal yang perlu dihindari dalam mengelola THR antara lain:
1. Jadi people pleaser saat hari raya
Masalah yang cukup sering dihadapi oleh sandwich generation adalah keinginan yang besar untuk membahagiakan setiap anggota keluarga, baik keluarga inti maupun sanak saudara yang bertemu saat momen hari raya.
Keadaan ini kerap membuat sandwich generation memberi melebihi kemampuan finansialnya.
2. Over budget
Penting untuk bisa merinci biaya yang dikeluarkan saat mudik seperti tiket untuk pulang-pergi, biaya tes antigen jika diperlukan, serta oleh-oleh untuk sanak saudara saat perayaan lebaran.
Mencatat estimasi pengeluaran dapat membantu kita untuk disiplin pada jumlah yang sudah dialokasikan untuk menghindari over budget.
3. Dana THR untuk uang muka cicilan
Jangan alokasikan dana THR untuk menambah hutang baru, salah satunya sebagai uang muka cicilan, misalnya cicilan pembelian kendaraan bermotor atau ponsel terbaru.
Pada dasarnya, THR perlu dimanfaatkan untuk meringankan beban hutang, bukan malah menambah beban biaya di masa yang akan datang, apalagi jika daftar kebutuhan dan kewajiban lainnya masih belum terpenuhi.