Jumat, 12 September 2025

BBM Bersubsidi

17 Bulan ditahan, Kini BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ekonom : Tanda Harga BBM Subsidi Segera Naik

Kenaikan suku bunga acuan dilakukan Bank Indonesia (BI) setelah menahan dalam waktu 17 bulan sejak 18 Maret 2022.

Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Persediaan pertalite di SPBU Jl Palmerah, Jakarta Barat habis pada Selasa (16/8/2022). Pemerintah berencana menyesuaikan harga BBM bersubsidi. 

Keputusan ini, kata Perry, merupakan upaya Bank Indonesia untuk memitigasi dampak inflasi imbas kenaikkan harga sejumlah komoditas, termasuk bahan bakar minyak, khususnya non-subsidi.

"Keputusan kenaikan suku bunga kebijakan tersebut sebagai langkah preventif untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bbm non subsidi dan inflasi volatile food," papar Perry.

"Serta memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamental dengan masih tingginya tidak kepastian pasar keuangan global di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat," pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 0,64 secara bulanan (month to month/mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,61 persen (mtm).

Kenaikan inflasi (mtm) tersebut terutama bersumber dari inflasi kelompok administered prices, di tengah inflasi inti yang terjaga rendah dan kelompok volatile food yang mulai menurun.

Jika ditilik lebih detail, secara tahunan, inflasi IHK Juli 2022 tercatat 4,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,3 persen (yoy).

Untuk keseluruhan tahun 2022, inflasi IHK diprakirakan lebih tinggi dari batas atas sasaran.

Lakukan Penghitungan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan terkait rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite dan solar.

Menurut Presiden keputusan menaikan harga BBM harus dilakukan secara hati-hati.

Baca juga: Ekonom Indef: Opsi Menaikkan Harga BBM Subsidi Lebih Tepat Secara Bertahap

“Ini menyangkut, ini menyangkut hajat hidup orang banyak jadi semuanya harus diputuskan secara hati hati,” kata Presiden di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin, (23/8/2022).

Mengenai rencana kenaikan harga BBM tersebut, Presiden pemerintah menterinya melakukan kalkulasi terlebih dahulu. Jangan sampai kenaikan BBM justru menurunkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.

“Kalkulasi dampaknya. Jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangganya, kemudian nanti yang harus dihitung juga menaikan inflasi yang tinggi. Kemudian bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi,” kata Presiden.

Oleh karena itu Presiden memerintahkan jajaranya untuk menghitung secara matang sebelum memutuskan menaikan harga BBM.

“Semuanya saya suruh menghitung betul-menghitung betul, sebelum diputuskan,” pungkasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan