Rabu, 24 September 2025

BBM Bersubsidi

Dampak Kenaikan Harga BBM: Siap-siap Biaya Transportasi dan Logistik Melonjak, hingga Picu Inflasi

Dampaknya adalah pengeluaran bahan bakar masyarakat akan meningkat, secara langsung biaya transportasi, logistik dan lain-lain juga akan meningkat

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Petugas SPBU Pertamina di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat mengganti pelang harga BBM setelah pemerintah resmi menaikkan harganya, Sabtu (3/9/2022) - Berikut sejumlah dampak yang diperkirakan akan dirasakan masyarakat setelah harga BBM naik. 

TRIBUNNEWS.COM - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai akan memicu kenaikan harga di berbagai sektor.

Tidak hanya memicu kenaikan biaya transportasi saja, kenaikan BBM juga akan membuat harga bahan-bahan logistik meningkat.

Pernyataan tersebut disampaikan Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa.

"Dampaknya adalah pengeluaran bahan bakar masyarakat akan meningkat."

"Secara langsung, biaya transportasi, logistik (juga) akan meningkat dan (tentunya) akan mendorong kenaikan biaya-biaya lainnya," jelas Fabby, saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (3/9/2022).

Baca juga: Harga BBM Naik, SPBU di Kawasan Gunung Sahari Sempat Ditutup Sementara

Fabby Tumiwa
Fabby Tumiwa (TRIBUNNEWS/SENO)

Picu Inflasi

Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Fahmy Radhi juga mengatakan kenaikan harga BBM juga dapat memicu inflasi.

Bahkan akan menggerus daya beli masyarakat.

Menurutnya, opsi kenaikan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini.

"Opsi kenaikan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini."

"Alasannya, kenaikkan harga Pertalite dan Solar yang proporsi jumlah konsumen di atas 70 persen sudah pasti akan menyulut inflasi," ungkap Fahmy, Sabtu (20/8/2022), dikutip dari Kompas.com.

Jika harga Pertalite naik mencapai Rp 10.000 per liter, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0.97 persen.

"Sehingga inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2 persen secara tahunan," sambung Fahmy.

APBN, kata Fahmy, memang sudah terbebani subsidi energi yang sudah mencapai Rp 502,4 triliun.

Bahkan subsidi energi bisa mencapai di atas Rp 600 triliun, jika kuota Pertalite yang ditetapkan sebanyak 23.000 kiloliter akhirnya jebol.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan