Jumat, 12 September 2025

BBM Bersubsidi

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Harga BBM Subsidi: Gejolak Harga Minyak Dunia, Subsidi BBM Dialihkan

Harga BBM subsidi naik, Jokowi mengungkapkan sejumlah alasan pemerintah, singgung soal harga minyak dunia.

Penulis: Nuryanti
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi kunjungi Pasar Olilit, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Jumat (2/9/2022). Harga BBM subsidi naik, Jokowi mengungkapkan sejumlah alasan pemerintah, singgung soal harga minyak dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengumumkan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Sabtu (3/9/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah alasan pemerintah harus menaikkan harga BBM subsidi.

Jokowi menyebut, kenaikan harga BBM subsidi di Indonesia terkait dengan harga minyak dunia.

Selain itu, kenaikan harga BBM subsidi juga dipengaruhi anggaran subsidi dan kompensasi BBM.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau, dengan memberikan subsidi dari APBN."

Baca juga: UPDATE Harga BBM Subsidi Naik, Simak Daftarnya di Seluruh Wilayah Indonesia, Solar Rp6.800 per Liter

"Tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus," beber Jokowi.

70 Persen Subsidi Dinikmati Pemilik Mobil Pribadi

Jokowi menambahkan, 70 persen dari subsidi BBM dinikmati oleh pemilik mobil pribadi.

"Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," ungkapnya.

"Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," jelas Jokowi.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM, Harga-harga Komoditas di Pasar Kebon Kembang Bogor Mengalami Penyesuaian

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah alasan pemerintah harus menaikkan harga BBM subsidi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah alasan pemerintah harus menaikkan harga BBM subsidi. (Tangkap Layar YouTube Kompas TV)

Sebagian Subsidi BBM Dialihkan

Presiden menjelaskan, pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM untuk sejumlah bantuan.

Beberapa bantuan tersebut diharapkan dapat diterima masyarakat secara tepat.

"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit."

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi.

"Sehingga, harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian."

"Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," terangnya.

Baca juga: Pertamina Imbau Masyarakat Jangan Panik Meski Harga BBM Naik, Stok Pertalite dan Solar Aman

Adapun bantuan yang disalurkan oleh pemerintah yakni berupa BLT BBM, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan subsidi untuk angkutan umum hingga nelayan.

BLT BBM akan diberikan kepada 20,65 juta penerima yang dimulai pada September 2022.

"Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp 12,4 triliun, yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp 150 ribu per bulan, dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi dan menteri mengumumkan kenaikan harga BBM dan pengalihan Subsidi BBM, 3 September 2022.
Presiden Jokowi dan menteri mengumumkan kenaikan harga BBM dan pengalihan Subsidi BBM, 3 September 2022. (Capture Youtube Setpres)

Sementara itu, BSU Rp 600 ribu akan disalurkan kepada 16 juta pekerja.

"Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan, dalam bentuk Bantuan Subsidi Upah yang diberikan sebesar Rp 600 ribu," kata Jokowi.

"Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan dua persen Dana Transfer Umum sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan untuk nelayan," lanjutnya.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pemerintah Akan Pantau Perkembangan Inflasi dan Angka Kemiskinan

Subsidi BBM Harus Tepat Sasaran

Terakhir, Jokowi menegaskan, pemerintah berkomitmen bahwa subsidi BBM harus diberikan secara tepat.

"Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran," ujarnya.

"Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu," imbuh Jokowi.

Harga BBM Subsidi Naik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan harga BBM bersubsidi telah disesuaikan.

"Antara lain Pertalite, dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter," ujarnya, Sabtu, dilansir Tribunnews.com.

Kemudian, harga BBM jenis Solar subsidi naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.

Selain BBM bersubsidi, Arifin menyebut, BBM nonsubsidi juga mengalami penyesuaian harga.

"Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter," ungkapnya.

"Ini berlaku satu jam sejak saat penyesuaian harga saat ini, jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB," jelas Arifin.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Reza Deni)

Berita lain terkait BBM Bersubsidi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan