Sabtu, 23 Agustus 2025

Pemerintah Diminta Turun Tangan Atasi Persoalan E-commerce Lakukan PHK

Jika belum mencapai status unicorn dan initial public offering atau IPO, maka perusahaan e-commerce sulit mencari investor untuk mendapatkan dana.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Gramedia
Ilustrasi Shopee. Perusahaan teknologo tersebut memutuskan melakukan PHK sejumlah karyawannya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta ikut membantu perusahaan teknologi dalam mengatasi persoalannya, di mana saat ini kembali muncul gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tersebut.

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menyatakan, bisnis di sektor startup termasuk e-commerce saat ini sudah berat dalam mencari pendanaan.

Sebab, kalau belum mencapai status unicorn dan initial public offering atau IPO, maka perusahaan e-commerce sulit mencari investor untuk mendapatkan dana segar.

Baca juga: Gelombang PHK Muncul Kembali di Perusahaan Teknologi, Mulai dari JD.ID, LinkAja dan Kini Shopee

"Karena itu, harus efisiensi. Salah satunya adalah PHK dan pengurangan fasilitas pada karyawan," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Selasa (20/9/2022).

Dia menjelaskan, bisnis startup mengandalkan investasi bukan bank, sehingga kenaikan suku bunga tidak langsung berdampak.

"Tapi, investor ketika suku bunga naik akan memilih deposit di bank daripada startup yang belum jelas," kata Heru.

Kendati demikian, menurutnya bisnis e-commerce akan masih tumbuh, terutama adalah jumlah penjual, pembeli, maupun uang yang beredar.

"Tapi, jumlah pemain akan terasionalisasi. Paling tiga sampai empat pemain utama," tuturnya.

Sementara dari sisi makro, dia menambahkan, efisiensi berupa PHK karyawan e-commerce akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

"Iya pasti (ekonomi Indonesia terdampak), makanya pemerintah harus turun tangan mencari solusi, jangan diam saja. Sebab, ini bisa mengganggu proyeksi Indonesia menjadi negara e-commerce terbesar di Asia Tenggara pada 2025," pungkas Heru.

Shopee Lakukan PHK

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi yakni Shopee Indonesia, memastikan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sejumlah karyawannya.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira menjelaskan, langkah PHK yang dilakukan manajemen merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh.

Baca juga: Shopee Indonesia PHK Sejumlah Karyawan, Bagaimana dengan Pesangon Pegawai yang Terdampak?

Hal ini sejalan dengan penyesuaian perubahan kebijakan bisnis, yang harus menyesuaikan kondisi ekonomi global.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” ucap Radynal dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9/2022).

Langkah efisiensi, lanjut Radynal, sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan, yang merupakan 2 komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Baca juga: Tak Hanya Shopee, Ini Daftar Startup  di Indonesia yang Melakukan PHK Sepanjang Tahun 2022

Tak hanya Shopee Indonesia, sejumlah perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di sektor digital atau teknologi, ternyata juga mengalami pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya.

Berikut ini sejumlah perusahaan yang mengalami hal serupa dengan Shopee Indonesia

1. TaniHub

Startup pertanian Tanihub melakukan PHK karyawan pada Februari tahun ini. TaniHub juga menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali.

PHK terhadap karyawan ini merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali tersebut.

Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan, perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis. Yakni, dengan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.

Namun dia memastikan bahwa seluruh hak karyawan terpenuhi dengan baik. “CEO (Pamitra Wineka) kami mengawal betul proses pemenuhan hak pekerja,” kata Bhisma.

2. LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja PHK karyawan hingga ratusan orang. Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo mengatakan, kebijakan ini disepakati lantaran perusahaan ingin melakukan reorganisasi SDM.

Dia menuturkan, penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini.

Baca juga: Apakah BSU Rp 600 Ribu Bisa Cair Setelah Pekerja Terkena PHK? Cek Penerimanya di bsu.kemnaker.go.id

Reka juga menuturkan, penyesuaian yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan. Perencanaan PHK ini juga akan mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi dari pemerintah dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

"Perusahaan juga semaksimal mungkin memberikan berbagai dukungan untuk dapat melewati masa transisi," kata Reka.

3. Zenius

Startup teknologi edukasi Zenius PHK karyawan hingga 25 persen atau lebih dari 200 karyawan. Hal ini pun dibenarkan oleh manajemen Zenius.

Manajemen Zenius mengatakan, PHK ini dilakukan lantaran perusahaan sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

"Mengenai pengurangan karyawan, saat ini kita sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir," ujar manajemen dalam keterangannya kepada Kompas, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: CEO Google Beri Sinyal Bakal Lakukan PHK, Imbas Perlambatan Pendapatan hingga Tekanan Inflasi

Manajemen Zenius juga menjelaskan, karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

"Zenius memahami bahwa ini adalah masa yang sulit bagi karyawan yang terdampak, sehingga perusahaan akan melanjutkan manfaat asuransi kesehatan mereka hingga 30 September 2022, termasuk untuk anggota keluarga mereka," jelas manajemen.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan