Kamis, 21 Agustus 2025

Sampoerna: Digitalisasi Sebuah Kebutuhan dan Keharusan Bagi UMKM

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memandang bahwa digitalisasi merupakan suatu kebutuhan dan keharusan bagi para pelaku UMKM.

dok. HMS
Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Elvira Lianita memberikan sambutan dalam webinar hasil kolaborasi Business 20 (B20) Indonesia, KADIN, dan Bisnis Indonesia, Sampoerna bertajuk “Digitalisasi UMKM Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global” pada Jumat (28/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memandang bahwa digitalisasi merupakan suatu kebutuhan dan keharusan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kolaborasi dan kerja sama lintas pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan UMKM nasional.

Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan bahwa digitalisasi menjadi peluang baru bagi UMKM untuk mengakses pasar nasional dan internasional.

“Oleh karena itu, UMKM sangat membutuhkan pengetahuan, keterampilan serta dukungan digitalisasi agar sektor ini dapat semakin berdaya saing dan menjadi bagian dari rantai pasok global,” ujarnya di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Elvira mengatakan hal ini dalam sambutannya pada acara seminar “Digitalisasi UMKM Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global”. Seminar ini menjadi acara puncak rangkaian webinar pelatihan “UMKM Untuk Indonesia: Usaha Maju Kian Makmur.”  

Elvira melanjutkan, rangkaian webinar “UMKM Untuk Indonesia: Usaha Maju Kian Makmur” yang diadakan selama 1 bulan telah menghadirkan berbagai narasumber kompeten, seperti pelaku UMKM yang sukses telah naik kelas, pemerintah, hingga akademisi.

“Tercatat, jumlah peserta webinar ini mencapai lebih dari 9.000 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Dari serial webinar dan pengalaman perjumpaan Sampoerna dengan UMKM, kami melihat digitalisasi menjadi kebutuhan dan keharusan bagi pelaku UMKM,” tambahnya.

Shinta Widjaja Kamdani, Chair B20 Indonesia mengapresiasi upaya Sampoerna mendampingi dan mendukung pertumbuhan UMKM nasional.

Menurutnya, semakin banyak UMKM yang memahami digitalisasi dan masuk dalam rantai pasok ekonomi nasional dan internasional, maka kesejahteraan UMKM juga akan meningkat.

“Kami berterima kasih kepada Sampoerna, salah satu anggota B20 yang membantu UMKM untuk mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” katanya.

Shinta menjelaskan, B20 sangat mendukung pengembangan UMKM. Dia menuturkan, bantuan permodalan serta akses pendanaan kepada UMKM belum cukup untuk memastikan UMKM tumbuh dalam jangka panjang.

Saat ini, UMKM berhadapan dengan tantangan dekarbonisasi, internasionalisasi dan digitalisasi. Untuk itu, B20 mempersiapkan dan menghadirkan dukungan komprehensif dan holistik untuk inklusivitas UMKM dan kelompok termarjinalkan.

B20 memperkenalkan kerja sama multi stakeholder dengan mengajak pelaku usaha untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama UMKM. Untuk itu, B20 telah menghadirkan B20 WIKI (wikiwirausaha.id), suatu platform digital untuk membantu UMKM naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok nasional dan global.

Fitur dalam B20 WIKI, kata Shinta, akan membantu UMKM masuk dalam ekosistem digital. Fitur WIKI Learn, misalnya, menjadi tempat bagi UMKM berbagi pengetahuan, sementara WIKI Do memberikan informasi pelatihan bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital serta memamerkan produk mereka.

Selain itu, terdapat juga WIKI Skill, fitur matchmaking atau perjodohan UMKM dengan perusahaan besar atau pemain global dan memfasilitasi kegiatan ekspor-impor agar UMKM menjadi perusahaan kelas menengah kelas dunia.

“Platform B20 WIKI juga didukung gugus tugas digitalisasi B20 yang menciptakan perpustakaan metaverse yang mengumpulkan praktik-praktik penggunaan teknologi yang akan membantu UMKM dalam proses digitalisasi,” paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan