Kinerja GOTO
Investasi Telkomsel ke GOTO Diduga Merugi Ekonom: Usut yang Dulu Paksakan Penyertaan Modal
Ekonom Anthony Budiawan menilai GOTO selama ini seolah terlihat sebagai perusahaan yang kelihatannya besar.
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas di dekat papan informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/8/2022). Saham GOTO menyentuh level auto reject bawah (ARB) atau batasan maksimum dari penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan di bursa efek sejak awal pekan ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
GOTO dinilai sangat pesimis dapat memperoleh laba, dan sangat pesimis dapat membagikan dividen.
"Secara teori, harga saham perusahaan yang sedang rugi, dengan akumulasi rugi yang sangat besar, dengan prospek bisnis ke depan tidak pasti dan cenderung masih akan rugi, tidak mungkin akan bisa naik," ungkap Anthony.
"Kenaikan harga saham pada kondisi seperti ini patut diduga karena spekulasi atau dimanipulasi," pungkasnya.
Berita Terkait