Kamis, 28 Agustus 2025

Profil Syahrul Yasin Limpo yang Tidak Dipercaya Datanya oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan juga mempertanyakan data surplus beras yang disebut Syarul Yasin Limpo itu bersumber dari mana.

Istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data surplus beras yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak dipercaya oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Hal tersebut diungkapkan Zulkifli saat webinar bertema "Polemik Impor Beras Akhir Tahun" yang berlangsung secara virtual, Selasa (27/12/2022).

"Kata Mentan kita surplus 7 juta ton beras. Ya saya percaya saja tapi hati saya kata lain," kata Zulkifli Hasan.

Menurutnya, surplus beras biasanya ditandai dengan produktivitas pertanian yang turut memadai. Misal, kelengkapan pasokan pupuk hingga kondisi irigasi yang baik.

Baca juga: Profil Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Tak Percaya Data Beras Disampaikan Menteri Pertanian SYL

"Lah ini pupuknya kurang, terus irigasinya tidak pernah mau menyaingi sebagus yang punya pak Harto belum pernah ada. Obat-obatan tidak terkendali harga pasar, pupuk waktu tanem nggak ada nanti kalau panen baru ada lagi. Jadi saya juga sebetulnya enggak percaya itu ada ada stok 7 juta itu," tuturnya.

Zulhas turut mempertanyakan data surplus beras yang disebut Mentan itu bersumber dari mana. Sebab, kata dia, faktanya lahan pertanian untuk beras setiap tahun mengalami pengurangan.

"Kemudian lahannya tambah kurang bukan tambah lebih. jadi kalau produksi padi tiap tahun naik, itu dari mana dasarnya naik-naik itu," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menjamin pasokan beras Indonesia aman. Menurutnya, stok beras Indonesia surplus 10 juta ton.

"(Stok beras) aman dong. Kita punya stok dan neraca kita masih surplus 10 juta ton. Dimana persoalannya? Kamu mau berapa ton? Mau beli berapa, ayo," ujar Mentan saat dijumpai di kantornya, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Profil Syahrul Yasin Limpo

Mengutip Tribunwiki, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018.

Syahrul Yasin Limpo memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang.

Syahrul Yasin Limpo merupakan kakak kandung Ichsan Yasin Limpo, politikus yang pernah menjabat sebagai Bupati Gowa selama dua periode pada tahun 2005 hingga 2015

Karier Politik

Syahrul Yasin Limpo adalah anak kedua dari pasangan H. Muh. Yasin Limpo dengan Hj. Nurhayati Yasin Limpo.

Syahrul lahir di Ngawing, Makassar pada tanggal 15 Maret 1955.

Syahrul Yasin Limpo saat ini menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung.

Baca juga: KTNA Tanggapi Isu Reshuffle: Mentan SYL Punya Prestasi Gemilang

Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Gowa selama dua periode, kemudian menjabat Wakil Gubernur selama satu periode mendampingi Amin Syam.

Sebelum akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam pilkada Sulsel di tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon incumbent.

Pada pilkada Sulawesi Selatan tahun 2007, Syahrul Yasin Limpo berpasangan dengan Agus Arifin Numang (saat itu menjabat sebagai ketua DPRD Sulsel) yang merupakan salah satu pimpinan DPD Golkar Sulsel.

Pasangan tersebut diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Sementara rival terberat Syahrul yaitu Amin Syam yang juga ketua DPD Golkar Sulsel di usung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Kebangkitan bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Demokrat, ditambah sejumlah partai kecil lainnya.

Setelah menjalani persaingan yang ketat, Syahrul Yasin Limpo akhirnya memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 bersama pasangannya, Agus Arifin Nu'mang.

Gubernur yang terkenal dengan tagline “Sayang” ini (Sayang merupakan singkatan dari Syahrul Yasin Limpo – Agus Arifin Nu’mang) ini mulai merealisasikan ide-idenya, antara lain pendidikan gratis dan kesehatan gratis.

Syahrul mengungkapkan bahwa hal dasar dalam mensejahterakan rakyat dan membuat suatu bangsa maju terletak dari tingkat pendidikan suatu rakyat atau bangsa dan hak dasar manusia sebenarnya adalah kesehatan.

Oleh karena itu Syahrul Yasin Limpo berusaha mewujudkan ide ini, dan sekarang ini dapat dilihat, Pendidikan gratis telah direalisasikan di kabupaten Gowa dan daerah lainnya sampai tingkat SMA.

Di bidang kesehatan, rumah sakit yang ditunjuk pemerintah menggratiskan biaya kesehatan yakni melayani pasien dengan hanya menerima pembayaran fotokopi KTP dan Kartu Keluarga.

Menuju Istana

Setelah mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dipanggil pertama oleh Presiden Jokowi, Selasa (22/10/2019) pagi, giliran mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipanggil Jokowi.

Syahrul Yasin Limpo tiba di Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 09.33 WIB.

Sementara Sri Mulyani tiba lebih awal, sekitar pukul 09.00 WIB.

Syahrul Yasin Limpo datang seorang diri mengenakan kemeja putih.

Baca juga: Sidak di Hari Natal, Mentan SYL Pastikan 12 Bahan Pokok di Sulsel Aman

Berjalan menuju istana, Syahrul Yasin Limpo tampak santai tanpa membawa apapun.

Di tangan kirinya, dia menggenggam telepon seluler.

Sebelum masuk ke istana Negara, Syahrul Yasin Limpo sempat menyapa awak media dengan memberi sikap hormat.

Dia mengaku dihubungi Presiden Jokowi pada Senin (21/10/2019) kemarin.

Diketahui Syahrul Yasin Limpo merupaka politisi Partai Nasdem.

Saat Jokowi kampanye di Pilpres 2019, Syahrul Yasin Limpo masuk dalam daftar tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Di NTB, Mentan SYL: Pengelolaan Benih Sumber VUB Tingkatkan Produktivitas

Kini dirinya merupakan Menteri Pertanian, yang sebelumnya diduduki Amran Sulaiman.

Pendidikan

- SD Neg. Mangkura-Makassar Tahun 1967
- SMP Negeri 6 Makassar Tahun 1970
- SMA Katolik Cendrawasih Makassar Tahun 1973
- Sarjana Hukum Universitas Hasanudin (S1) Tahun 1983
- Pasca Sarjana Universitas Hasanudin (S2) Tahun 1999
- Pasca Sarjana Universitas Hasanudin (S2) Tahun 2004
- Pascasarjana Universitas Hasanudin (S3) Tahun 2008

Organisasi

- Sekretaris DPP KNPI Sulsel (Tahun 1990–1993)
- Ketua DPP AMPI Sulsel (Tahun 1993–1998)
- Sekretaris SPP Golkar Sulsel (Tahun 1993–1998)
- Wakil Ketua APKASI Pusat
- Ketua FKPPI Sulsel (Tahun 2004–2008)
- Ketua FORKI Sulsel (Tahun 2004–2008)
- Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (Tahun 2004–sekarang)
- Ketua Kosgoro 57 (Tahun 1998)
- Ketua ORARI Sulsel
- Ketua DPD I Golkar Sulsel (Tahun 2009–2018)
- Ketua DPP Partai NasDem (Tahun 2018-sekarang)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan