Jumat, 12 September 2025

Kereta Cepat

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp18 Triliun, Pemerintah Cari Utang Rp8 Triliun ke China

Nilai cost overrun (pembengkakan) yang telah disepakati antara Indonesia dan China sebesar 1,2 miliar dolar AS.

ist
Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung. Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah dikerjakan sejak 2016 terus mengalami pembengkakan, di mana saat ini bengkaknya mencapai 1,2 miliar dolar AS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah dikerjakan sejak 2016 terus mengalami pembengkakan, di mana saat ini bengkaknya mencapai 1,2 miliar dolar AS.

Nilai tersebut jika diasumsikan dengan kurs rupiah di level Rp15.242 per dolar AS, maka mencapai Rp18,29 triliun.

Agar proyek tersebut dapat berjalan lancar ke depannya, pemerintah pun berencana mencari sumber pembiayaan proyek melalui utang sekitar 550 juta dolar AS atau setara Rp8,37 triliun.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, nilai cost overrun (pembengkakan) yang telah disepakati antara Indonesia dan China sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Baca juga: Ini Pemicu Bengkaknya Anggaran Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menurut Staf Erick Thohir

"Nanti porsi yang kita butuhkan sekitar 550 juta dolar AS, sekarang sedang kita ajukan ke CDB (China Development Bank)," ucap pria yang akrab disapa Tiko usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Tidak hanya dari utang, kata Tiko, biaya proyek Kereta Cepat juga akan diperkuat melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2022.

Sebelumnya Tiko telah menjelaskan, pembengkakan biaya proyek transportasi massal tersebut terjadi di berbagai komponen, mulai dari harga material, pajak, harga tanah, dan salah satunya frequency clearing.

"Memang kita sepakat pada angka cost overrun 1,2 bilion dolar AS, ini sedang kita rapikan," ucap Tiko.

"Jadi memang ada beberapa item yang mereka ingin melakukan kajian terkait pajak, dan terkait dengan biaya clearing frekuensi. Tapi kita sudah sepakat angkanya," sambungnya.

Kementerian BUMN dalam waktu dekat akan melaporkan angka pembengkakan biaya sebesar Rp18,2 triliun kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Agar mengetahui apakah nilai tersebut relevan atau tidak.

"Kami harus maju ke BPKP untuk menyesuaikan angkanya dan ke komite," pungkas Tiko.

Tiko juga menegaskan bahwa pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan meskipun terdapat pembengkakan biaya.

"Dan progres di lapangan tidak terganggu dan terus berjalan, pemasangan track dan lain sebagainya, jadi secara proyek tidak terganggu," pungkas Tiko.

Dapat PMN

Sebelumnya, Komisi VI DPR menyetujui tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 3,2 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang mengalami kenaikan biaya (cost overrun).

DPR meminta Kementerian BUMN untuk memastikan bahwa PMN yang diberikan dapat digunakan KAI untuk menyelesaikan proyek KCJB secara tepat waktu, yakni pada Juni 2023 sesuai timeline yang telah ditetapkan.

Kemudian tepat biaya sehingga tidak menimbulkan cost overrun lagi, tepat kualitas, dan tepat guna untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung masuk proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun melalui kerja sama Indonesia dan China.

Pengerjaan proyek ini menggunakan teknologi tinggi dan melalui transfer pengetahuan dan teknologi sehingga pekerja di Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.

Awal Target Selesai 2019

Proyek kereta modern ini sudah dimulai sejak tahun 2016 yang mulanya ditargetkan rampung pada 2019. Tapi beberapa hambatan membuat targetnya mundur ke 2023.

Mulanya proyek ini direncanakan memakan biaya 6,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp 86,5 triliun, tetapi perhitungan terakhir diperkirakan menjadi sekitar 8 miliar dolar AS.

Baca juga: Menhub: Pemerintah Siapkan Angkutan Feeder Kereta Cepat Jakarta-Bandung Secara Bertahap

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus ditanggung bersama-sama oleh Indonesia dan China sesuai dengan porsi kepemilikan saham.

Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Coba

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping usai penutupan KTT G20 di Bali, Rabu, (16/11/2022).

Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin negara menyaksikan uji dinamis kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sebelum uji coba Menteri Kordinator bidang Marinves Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan bahwa progres pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 80,40 persen.

Dirinya terus berkordinasi dengan Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) He Lifeng agar pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta Bandung bisa rampung tahun depan.

“Ini harus jadi dan tidak boleh mundur itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini,” kata Luhut.

Usai mendengarkan paparan dari Luhut, Presiden Jokowi dan Presiden Xi lalu menyaksikan uji dinamis melalui teleconference.

Sebelum uji coba dilakukan masinis yang berada di stasiun Tegal Luar melapor terlebih dahulu.

Kereta cepat yang diujicobakan tersebut merupakan kereta inspeksi yang bertugas memastikan keamanan jalur kereta.

Kereta cepat inspeksi mampu mendeteksi kerusakan untuk kemudian segera dilakukan perbaikan sebelum digunakan kereta cepat.

Usai menyaksikan uji coba dinamis kereta cepat, Presiden Jokowi dan Presiden Xi lalu menggelar pertemuan bilateral secara tertutup.

Jadi Kebanggaan Indonesia

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan progres pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tidak akan mundur dari target.

Menurutnya, proyek strategis nasional yang dinantikan ini akan segera selesai dan dioperasikan pada Juli 2023.

Baca juga: Impor Desember 2022 Mencapai 19,94 Miliar Dolar AS, Didominasi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Dan kita nggak mungkin langsung bisa implementasikan tetapi kita perlu belajar dan rencananya itu akan segera selesai. Mulai beroperasi kira-kira bulan Juni 2023," kata Menhub di kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Budi Karya menjelaskan kereta cepat Jakarta bandung memiliki kecepatan 350 km per jam dengan teknologi terbaru dilengkapi rolling stock (gerbong kereta) yang safety.

Dia menyebut gerbong kereta cepat ini baru selesai sebagian mungkin rampung semuanya di bulan April 2023.

"Yang kedua adalah sinyal line, kalau di rel itu kan hanya pakai mekanik sedangkan kalau elektrik itu pakai cabling. Jadi semacam nirkabel kemudian akan dikonesikan di manage agar dengan kecepatan 350 km per jam bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan