Program Hilirisasi Pertambangan Diharapkan Tetap Berjalan Meski Terjadi Pergantian Pemerintahan
Hilirisasi terutama di sektor pertambangan diyakini memberikan kontribusi lebih besar kepada negara.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Foto dokumentasi/OSS
Ilustrasi. Program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan hilirisasi pada sektor pertambangan diharapkan dalam berlanjut meski terjadi terjadi pergantian pemerintahan pada 2024.
“Hilirisasi ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pasca program hilirisasi ekspor nikel yang awalnya menyumbang Rp 17 triliun meningkat hingga Rp450 triliun.
Peningkatan ini terjadi berkat pengolahan nikel menjadi barang jadi dan setengah jadi. Proses pengolahan inilah yang memungkinkan negara mendapatkan penerimaan lain dari pajak penghasilan, pajak PPN, penerimaan bukan pajak, bea ekspor, dan pajak karyawan.
Baca Juga
| Hari Ini Kejagung Akan Serahkan Uang Rp 13 Triliun Hasil Sitaan Korupsi CPO ke Pemerintah |
|
|---|
| Tiga Dekade Eksplorasi, PTPJ Hadirkan Pengalaman Tambang Interaktif di Minerba Convex 2025 |
|
|---|
| Dua Investor China Kucurkan Rp1,6 Triliun untuk Garap Proyek Hilirisasi Kelapa di RI |
|
|---|
| RI Perkuat Ekspansi Ekspor Melalui Trade Expo Indonesia 2025 |
|
|---|
| Beniyanto Tamoreka Dorong Standar Keselamatan Smelter di Hilirisasi Nikel |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.