Senin, 29 September 2025

Pembayaran Digital dengan QRIS Sentuh Pelaku Usaha Mikro

Transaksi pembayaran non tunai membuat pedagang tidak pusing-pusing membawa uang tunai.

Rina Ayu
Snack toples Jj asal Cijantung mulai dikenalkan QRIS sejak 2021. 

Saat itu, pembayaran mayoritas menggunakan uang cash.

"Usaha ini dimulai sejak tahun 2012. Dulunya semua transaksi harus cash, datang langsung ke toko di Cijantung," ujar Angga.

"Semenjak ikut bazar BRI tahun 2021, kami dikasih QRIS," lanjut dia.

Tak butuh waktu lama, sosialisasi pembayaran dengan QRIS cepat ditangkap oleh masyarakat.

"Di awal sampai sekarang itu gak ada hambatan. Pembeli bisa bayar QRIS atau cash juga semua kita layani," ujar Angga.

Angga menyatakan, transaksi non tunai membuat pedagang tidak pusing-pusing membawa uang tunai.

Transkasi langsung masuk ke rekening yang didaftarkan.

"Sehingga gak repot mencatat. Jadi rapi transaksinya. Bayar semua masuk ke rekening bos," ungkap dia.

Dalam sekali kegiatan bazar, snack toples Jj bisa mengantongi keuntungan bersih hingga Rp 1 juta.

Semangat membiasakan transaksi non tunai juga digaungkan oleh BRI termasuk kepada pelaku UMKM.

Pemimpin Cabang BRI Jakarta Pasar Minggu Wahib Gunandi menyebut, QRIS banyak memberi manfaat bagi penjual dan pembeli.

"Harusnya membantu, karena gak perlu bawa uang, banyak was-was di jalan, menghindari uang palsu. Semua langsung masuk rekening. Kan seneng ya apalagi untuk UMKM itu biaya adminnya gak ada 0 rupiah," ujar dia ditemui di Jakarta, Sabtu (20/05/2023).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan