Senin, 1 September 2025

Arsy Buana Travelindo Targetkan 16 Ribu Jemaah Umrah dan Haji Hingga Akhir 2023

Saat ini, ABT bekerja sama dengan 112 PPIU bermitra dengan ABT dari total sebanyak 2.000 lebih.

HO
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 PT Arsy Buana Travelindo di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Arsy Buana Travelindo Tbk (ABT) penyedia layanan (service provider) umrah dan haji, meliputi penyediaan kamar hotel, tiket dan land arrangement, membidik penanganan jemaah sebanyak 16.000 orang dari berbagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) hingga akhir 2023.

Jumlah ini naik dari tahun lalu, yang hanya 14.000. Selain itu, tahun depan ABT membidik kenaikan penanganan 16.000-18.000 jemaah umrah.

"Jemaah umrah Indonesia mencapai 1,5 juta per tahun. Jumlah ini diyakini terus melesat, mengingat Arab Saudi menargetkan jumlah jemaah umrah menembus 30 juta pada 2030. Ini memperkuat prospek bisnis ABT," tutur Direktur Utama ABT Saipul Bahri, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 di Jakarta, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Perjalanan Umrah dan Haji Kembali Normal, Asry Buana Travelindo Kantongi Keuntungan Rp16 Miliar

Saat ini, ABT bekerja sama dengan 112 PPIU bermitra dengan ABT dari total sebanyak 2.000 lebih. Dalam kerja sama itu, ABT akan menyediakan kebutuhan jemaah umrah.

Di bisnis sewa kamar hotel, Saipul menyebut, ABT bekerja sama dengan Hotel Fajr Bade 2 di Mekah dengan jumlah kamar 624 dan hotel Anshar Grup di Madinah sebanyak 1.068 kamar.

Dengan demikian, total kamar yang bisa disewakan ABT mencapai 1.692. Ke depan, jumlah kamar yang bisa disewakan ditargetkan naik menjadi 3.000.

"Lalu bisnis tiket kita juga sudah mendapatkan kuota tiket ke Arab Saudi sebanyak 4.124 dari beberapa maskapai, seperti Garuda Indonesia, Lion Air dan sejumlah maskapai luar negeri. Dari jumlah itu, sebanyak 1.415 sudah terjual," jelas Saipul.

Di sisi lain, pemegang saham ABT menyetujui enam agenda RUPST 2023. Pertama, persetujuan laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2022, termasuk laporan kegiatan perseroan, laporan pengawasan dewan komisaris, serta pengesahan laporan keuangan perseroan tahun buku 2022, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada direksi dan dewan komisaris perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang dijalankan selama tahun buku 2022.

Kedua, penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2023.

Ketiga, persetujuan penetapan gaji atau honorarium serta tunjangan lainnya bagi direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2023.

Keempat, penyesuaian anggaran dasar perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2022 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

Kelima, laporan hasil penggunaan dana hasil penawaran umum. Keenam, perubahan susunan anggota direksi dan/atau dewan komisaris perseroan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan