Bos Indofood Waspadai Lonjakan Harga Gandum Dunia Pasca Hengkangnya Rusia dari Perjanjian Ekspor
Harga pangan seperti komoditas gandum dunia melonjak tiga persen hingga harganya melesat ke level tertinggi 689,25 sen per gantang.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Choirul Arifin
Imbas dari bengkaknya Rusia dari perjanjian ekspor gandum, pasar global kini dilanda lonjakan harga pangan diantaranya seperti komoditas gandum dunia yang melonjak tiga persen hingga harganya melesat ke level tertinggi yakni 689,25 sen per gantang pada Selasa (18/7/2033).
Baca juga: Rusia Bombardir Pelabuhan di Odesa Ukraina, 60.000 Ton Gandum Siap Ekspor Hancur
Kenaikan serupa juga terjadi pada komoditas jagung di pasar berjangka yang kini dilaporkan melonjak menjadi 526,5 sen per gantang, sementara kedelai berjangka dibanderol dengan harga yang jauh lebih mahal yakni berada di kisaran harga 1.388,75 sen per gantang.
Harga tersebut diprediksi akan kembali melesat ke puncak tertingginya, mengingat saat ini ketahanan pangan global tengah mengalami tekanan akibat malapetaka yang disebabkan El Nino atau fenomena pemanasan permukaan laut di atas rata-rata.
"Belum diketahui kapan Rusia akan berubah pikiran, namun berakhirnya kesepakatan biji-bijian akan menambah tekanan kenaikan lainnya pada harga pangan yang saat ini tengah menghadapi kekeringan akibat efek El Nino," kata Peter Ceretti dari Eurasia Group.
Bapanas: Ketersediaan dan Harga Pangan Hingga Akhir 2025 Aman dan Stabil |
![]() |
---|
Pemerintah Didesak Pangkas Kartel Impor Pangan Lewat Penghapusan Kuota Impor |
![]() |
---|
Harga Pangan Terkendali Dinilai Jadi Faktor Perbaikan Ekonomi Usai Lebaran |
![]() |
---|
Hari Ketiga Lebaran, Daging Sapi Rp 135.950 per Kilogram, Cabai Rawit Dibanderol Rp 91.950 per Kg |
![]() |
---|
Stok Makanan di Gaza Menipis, Harga Pangan Melonjak Drastis Gara-gara Blokade Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.