Jumat, 22 Agustus 2025

Gas Melon Langka

Gas Melon Langka, Warga Belitung Sampai Cari di Medsos, Jokowi Ingatkan Hanya untuk Rakyat Tak Mampu

Harga gas elpiji 3 kg dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), mencapai Rp33.000-Rp35.000 per tabung.

HO
Masyarakat di berbagai daerah mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau biasa dikenal gas melon. Bahkan warga Belitung mencari gas melon di media sosial. 

Hal itu disampaikan Jokowi merespon pertanyaan terjadinya kelangkaan elpiji 3 Kg di sejumlah daerah.

"Dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus di garis bawahi," kata Jokowi di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin, (24/7/2023).

Jokowi tidak menampik bahwa gas elpiji terutama yang berukuran 3 Kg tersebut saat ini sangat diperebutkan di lapangan.

"Gini jadi, elpiji itu terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan," katanya.

Baca juga: Gas Melon Langka, Pertamina Pastikan Stok Aman, Penyaluran Elpiji Subsidi Berjalan Normal

Terkait kelangkaan kata Jokowi sebaiknya ditanyakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini karena elpiji bersubsidi dikelola oleh PT Pertamina yang berada di bawah Kementerian BUMN.

"Jadi mengenai kelangkaan, nanti biar pak Menteri BUMN jawab karena ini menyangkut Pertamina dibawah beliau (Erick) ya. Tanyakan," pungkasnya.

Baru baru ini kelangkaan elpiji terjadi di wilayah Sulawesi Utara. Sebulan lalu keluhan langkanya elpiji terjadi di Samarinda Kalimantan Timur, Bali dan beberapa kabupaten di Jawa Timur.

Pertamina Lakukan Pengecekan

Pertamina menyatakan telah memeriksa langsung ke lokasi yang mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg seperti Banyuwangi, Jawa Timur.

"Terkait LPG, kami sudah cek ke lokasi seperti Banyuwangi dan wilayah Sumatera. Secara prinsip, kami akan salurkan sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (25/7/2023).

Ia mengatakan, ada delapan juta metrik ton (MT) yang akan disalurkan di tahun 2023. Saat ini juga penyalurannya sudah over.

"Di beberapa lokasi kita lihat sudah beberapa yang over, tapi tetap kita saluran," ujar Irto.

Irto kemudian menyebutkan Banyuwangi sebagai salah satu wilayah yang Pertamina periksa langsung bersama pemerintah daerah setempat, akan diadakan operasi pasar.

"Bila memang nanti diperlukan tambahan, kita akan kucurkan. Jadi intinya kita akan siapkan sesuai kebutuhan masyarakat. Mudah-mudahan tidak ada kelangkaan," katanya.

Menurut dia, saat ini Pertamina tak melihat adanya praktik penyimpangan konsumsi LPG 3 kg. Ia akui kini ada peningkatan kebutuhan di masyarakat.

"Tentu kami akan koordinasikan dengan regulator. Tapi kami pastikan juga ini bisa tepat sasaran seperti arahan presiden," ujar Irto.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan