Sabtu, 23 Agustus 2025

Tiga Alasan yang Bikin TikTok Tutup Layanan E-Commerce Mulai Hari Ini

Social Commerce TikTok Shop resmi menutup layanan transaksinya mulai hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB.

Tribunnews/Bambang Ismoyo
Menkominfo Budi Arie Setiadi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Social Commerce TikTok Shop resmi menutup layanan transaksinya mulai hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB.

TikTok Indonesia menyebut prioritas utama pihaknya adalah untuk menghormati dan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di dalam TikTok Shop Indonesia, efektif per tanggal 4 Oktober, pukul 17.00 WIB," tulis TikTok Indonesia di ruang berita resminya, dikutip dari newsroom.tiktok.com, Selasa (3/10/2023).

"Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia terkait langkah dan rencana kami ke depan," lanjut tulisan tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, penutupan layanan TikTok Shop di Tanah Air merupakan keputusan yang sudah bulat.

Pemerintah tak ingin platform media sosial dicampuradukkan dengan kegiatan e-commerce.

"Kebijakan kabinet sudah jelas harus ada pemisahan sosial media dengan e-commerce. Yang pasti kita harus tegas," ucap Menkominfo dalam acara Musyawarah Nasional Khusus Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Ia menjelaskan, ada 3 poin yang melarang beroperasinya social commerce.

Pertama, TikTok Shop dituding predatory pricing. Istilah tersebut merupakan strategi perusahaan dalam menerapkan harga yang sangat rendah, yang seringkali di bawah Harga Pokok Produksi (HPP).

Sehingga hal ini dapat mencederai pesaing untuk menguasai pasar.

"Ada 3 isu. Yang pertama, soal predatory pricing, karena ini enggak sehat, masa barang dijual di bawah HPP, ini merusak market," papar Menteri Budi.

Baca juga: Tiktok Shop Indonesia Resmi Tutup, Ini Daftar Negara yang Hentikan Layanan Serupa

Kedua, aktivitas jual-beli di TikTok Shop disebut menjadi cara perusahaan untuk mengoleksi data produk yang digemari konsumen.

Lewat algoritma, TikTok Shop dapat mengetahui minat dan ketertarikan pengguna.

Ketiga, cukup banyak ditemui barang-barang impor yang dijual pada platform tersebut. Terlebih, barang impor yang dimaksud harganya jauh di bawah produk buatan lokal.

Menkominfo berharap, ditutupnya layanan TikTok Shop akan menciptakan sistem perdagangan secara elektronik yang adil dan sehat seiring dengan perkembangan teknologi.

Baca juga: TikTok Shop Tutup, Pemerintah Diminta Terapkan Aturan yang Adil ke Seller Online dan Offline

"(Alasan e-commerce ditutup) Yang kedua, soal algoritma yang bisa disalahgunakan. Dan ketiga adalah soal barang-barang impor dari negara lain," ucap Menteri Budi Arie.

"Saya pun juga selalu bilang ke e-commerce bahwa yang diutamakan dijual adalah produk dalam negeri, produk indonesia," pungkasnya.

Caption Foto: Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat ditemui pada acara Musyawarah Nasional Khusus Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) 2023 di Jakarta.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan