Transformasi ke Pembiayaan Produktif, Platform P2P Lending Salurkan Rp 2,68 Triliun
OJK mencatat outstanding pembiayaan industri fintech P2P lending tercatat tumbuh melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Ringkasan
- Pinjaman P2P telah disalurkan mencapai Rp2,68 triliun sejak 2023
- Pinjaman lebih banyak diarahkan ke sektor produktif
- Outstanding pembiayaan industri fintech P2P lending tumbuh melambat dalam beberapa bulan terakhir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan peer to peer (P2P) lending PT Cicil Solusi Mitra Teknologi telah menyalurkan pinjaman senilai Rp2,68 triliun seiring dengan strategi transformasi yang dijalankan dari pembiayaan konsumtif ke produktif sejak 2023.
Oki Surya, Direktur Cicil Solusi Mitra Teknologi mengatakan, pihaknya menempuh strategi berbeda sejak 2023.
Jika banyak platform P2P lending menawarkan pinjaman jangka pendek untuk pembiayaan konsumsi pribadi, pihaknya berfokus pada pendanaan aktivitas ekonomi riil, seperti pembiayaan di bisnis terkait supply chain dan pembiayaan ke ekosistem bisnis.
Baca juga: Ancaman Scam Fintech Makin Canggih, AI dan Open Finance Bisa Ambil Peran
"Pendanaan ini dirancang untuk memperkuat operasional usaha dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pelaku usaha lainnya yang sering kali belum terjangkau oleh layanan perbankan konvensional," ungkap Oki dikutip Senin, 13 Oktober 2025.
Dia menambahkan, dengan menyediakan pendanaan yang disesuaikan untuk aktivitas bisnis yang skalabel dan berkelanjutan, pihaknya berupaya membantu pelaku usaha meningkatkan pendapatan serta memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Dia memaparkan, sejauh ini tingkat keberhasilan bayar atau TKB90 nasabah untuk mengembalikan pinjamannya mencapai 97,18 persen.
Sementara, total nasabah penerima dana mencapai 62.297 dan total pemberi dana (lender) mencapai 944.
Oki mengatakan, data ini menunjukkan kinerja Cicil yang solid serta komitmen dalam menjaga kepercayaan dan transparansi bagi seluruh pemangku kepentingan, baik penerima dana maupun pemberi dana.
"Kinerja tersebut tidak terlepas dari peran para pemberi dana yang berkomitmen dan memiliki semangat yang sama terhadap pengembangan UMKM dan penguatan ekonomi nasional," ungkapnya.
Ke depan pihaknya akan terus memfasilitasi partisipasi pemberi dana, baik yang berasal dari institusi maupun individu untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan melalui platform Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang legal dan inklusif.
"Akses terhadap pembiayaan produktif adalah kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan mendukung UMKM dan kegiatan usaha riil, kami ingin memberdayakan masyarakat, memperkuat ekonomi nasional, dan memberikan nilai nyata bagi para penerima maupun pemberi dana," imbuh Ivan Joshua Tandika, Direktur Cicil.
Cicil berdiri tahun 2016 dan fokus di pendanaan kebutuhan pendidikan dan memasuki tahun 2023, perusahaan memperluas layanan dan berfokus pada pendanaan produktif.
Data Outstanding Pembiayaan di OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan industri fintech P2P lending tercatat tumbuh melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Dompet Berisi 200 USD Hilang saat Liburan di Bali, Bintang Drakor Jeon Hye Bin Lapor ke Polsek Ubud |
![]() |
---|
OJK Ingatkan Peran LPIP Perkuat Stabilitas Sektor Jasa Keuangan |
![]() |
---|
Literasi Keuangan Digital Gen Z Masih Rendah, Program Edukasi Jadi Urgensi |
![]() |
---|
OJK, KPK Hingga Danantara Bahas Pencegahan Fraud Dalam Forum Asuransi |
![]() |
---|
Reaksi Dedi Mulyadi saat Prabowo Berkelakar 'Kalau Brengsek, Saya Usut Kau' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.