Jumat, 10 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Merger Operator Telekomunikasi Terganjal Gengsi

Menurut mereka, urusan merger merupakan domain pemegang saham, Kelompok Axiata Malaysia dan Kelompok Sinar Mas, buka urusan manajemen.

Editor: Hendra Gunawan
Dokumentasi XL Axiata
Ilustrasi: Teknisi jaringan XL Axiata bekerja di atas menara BTS di dekat Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, awal pekan ini. XL Axiata telah melakukan penguatan jaringan untuk menyukseskan Piala Dunia U-17 Indonesia. Penguatan dilakukan antara lain berupa penambahan kapasitas BTS (base transceiver station) yang menyasar pada sekitar 16 ribu BTS (2G/4G) di empat kota. 

Tampaknya terlalu besar bagi Smartfren untuk menombok agar bisa mengimbangi XL dan menjadi mayoritas, walau kekayaan Kelompok Sinar Mas boleh dikata tidak bisa dihitung saking banyaknya. Akhirnya, ini tampaknya menjadi lebih ke soal gengsi.

Jumlah spektrum frekuensi keduanya jika digabung – tanpa pemerintah tega ambil sebagiannya seperti akusisi XL Axiata ke Axis atau merger IOH – selebar 56 MHz di FDD (frequency division duplexing) X 2 = 112 MHz dan 40 MHz di TDD (time division duplexing). Bandingkan dengan IOH yang punya 135 MHz FDD saja, Telkomsel 145 MHz FDD dan 50 MHz TDD.

Mestinya Menkominfo tidak hanya “memaksa” XL Axiata dan Smartfren merger. Kenapa tidak keduanya disuruh merger dengan IOH atau Telkomsel, sehingga industri jauh lebih efisien dan kompetitif dengan 2 operator?

Merger efisien mengurangi jumlah pelanggan seluler. Saat ini dengan jumlah penduduk sebanyak 287 juta, ada 346,7 juta kartu SIM aktif, atau seorang rata-rata punya 1,2 kartu SIM dari operator yang berbeda.

Jumlah kartu beredar yang sebagian tidak aktif membuat pendapatan operator tidak optimal. Telkomsel belum lama ini menghapuskan kartu yang tidak aktif dan jumlah pelanggan mereka turun dari 170 juta menjadi 153 juta, tetapi efeknya ARPU (average revenue per user – pendapatan rata-rata dari per pelanggan) naik.

*) Moch S Hendrowijono, mantan editor Harian Kompas, pengamat telekomunkasi dan transportasi.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved