Adopsi Teknologi Digital di Masyarakat Meningkat, tapi Digital Safety Sub-Indicator RI Masih Rendah
Nailul Huda mengatakan, tren ini menunjukkan bahwa kita mampu untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Anindito menambahkan, pihaknya juga telah menjalankan beberapa program lain untuk melengkapi kemampuan calon pemimpin bangsa ini. Program-program tersebut antara lain Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), serta Praktisi Mengajar.
Program MBKM di perguruan tinggi untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar di luar prodi mereka, mengikuti magang, dan melakukan studi independen.
Program MSIB sudah diikuti oleh satu juta lebih mahasiswa dan terbukti mampu memangkas waktu tunggu mendapatkan pekerjaan lulusan perguruan tinggi lebih singkat, sekitar tiga bulan, dan mendapatkan gaji hampir tiga kali lipatnya.
Sementara Program Praktisi Mengajar akan memberikan gambaran lain dari pelaku pasar kepada siswa/mahasiswa tentang ketrampilan yang diperlukan saat ini. Sehingga mereka bisa mempersiapkannya sejak dini.
Tidak hanya menerapkan kurikulum yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, Kemendikbud Ristek juga mengadopsi Program for International Student Assessment (PISA) sebagai salah satu target pencapaian.
"Hal ini penting untuk dapat mengukur perkembangan kualitas SDM kita menghadapi bonus demografi. Kemendikbudristek juga menargetkan Human Capital Index dapat terus naik agar dapat memnuhi target pembangunan jangka panjang," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.