Selasa, 30 September 2025
Tujuan Terkait

117 Mahasiswa Lintas Negara Dapat Pembekalan Pemberdayaan Perempuan Sebagai Pelaku Usaha Ultra Mikro

Mahasiswa domestik dan internasional diharapkan membawa persepsi baik tentang pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia serta dapat menerapkannya.

Ist
Peserta Global Network for Advance Management (GNAM) 2024 mempelajari pemberdayaan perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk mampu mandiri secara ekonomi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberdayaan perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk mampu mandiri secara ekonomi menarik perhatian peserta Global Network for Advance Management (GNAM) 2024.

Sebanyak 117 mahasiswa magister bisnis dari lintas negara berbagi insight bersama Direktur Operasional PNM Sunar Basuki.

Dalam kesempatan itu, Sunar memperkenalkan model bisnis pohkanya sebagai lembaga keuangan yang memberikan pemberdayaan perempuan prasejahtera yang juga pelaku usaha ultra mikro, melalui modal finansial, intelektual, dan sosial.

Dia juga menjelaskan strategi social re-engeneering yang terjadi di ekosistem pembiayaan mendorong tumbuhnya ekonomi pada skala rumah tangga.

"Ibu-ibu yang ada di dalam kelompok ini kita dorong untuk saling membantu kemajuan usaha bisa lewat sinergi usaha ataupun sharing ide usaha di setiap pertemuan mingguan," ungkap Sunar, Rabu (16/10/2024).

Selain itu, dia juga menyampaikan upayanya untuk melakukan transformasi digital yang dirasa sangat menantang untuk diimplementasikan kepada nasabah ultra mikro. Apalagi skor technology readiness index (TRI) menunjukan angka yang sangat rendah yaitu 2.29. 

Namun, hal ini mendorong terus memberikan literasi dan inklusi digital.

"Supaya membangkitkan ekonomi kelas bawah harus diperkenalkan dengan digitalisasi dan inklusi keuangan. Diberikan berbagai macam pelatihan dan akhirnya siap untuk skala usaha yang lebih besar," tambahnya.

Sekretaris Program Studi Magister Manajemen FEB UI, Arviansyah menambahkan, ultra finance yang memberikan dampak besar bagi ekonomi di level akar rumput.

“Yang cukup penting social impact dari perusahaan sampe ke tatanan bawah,” jelas Arvi.

Dia juga berharap para mahasiswa domestik dan internasional membawa persepsi baik tentang pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia serta dapat menerapkannya di negara asal masing-masing.

Kedepannya diharapkan semakin banyak inisiatif kolaborasi yang terjalin untuk tumbuhnya kesejahteraan kelompok subsisten.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan