Harga Gabah Jatuh, Anak Buah Tito Karnavian Semprot Bulog
Kemendagri yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian, menegur Perum Bulog akibat harga gabah sedang dalam kondisi menurun.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian, menegur Perum Bulog akibat harga gabah sedang dalam kondisi menurun.
Pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (13/1/2025), Direktur SPHP Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono mengungkap bahwa terdapat beberapa daerah yang harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Baca juga: Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Perbadan 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen, dibanderol sebesar Rp 6 ribu per kg.
Pada pekan kedua Januari 2025 atau tanggal 5 hingga 11, terdapat 17 kabupaten/kota yang harga gabahnya berada di bawah Rp 6 ribu per kg.
Baca juga: Harga Gabah Turun, Pemprov Yogyakarta Dorong Bulog Segera Lakukan Penyerapan Maksimal
Jumlah 17 kabupaten/kota dengan harga GKP di bawah HPP ini meningkat dibanding pada pekan pertama Januari 2025, di mana pada saat itu ada 7 kabupaten/kota.
Kabupaten Simalungun menjadi yang paling rendah, yaitu Rp 5.200 per kg. Lalu, diikuti oleh Kabupaten Garut dengan Rp 5.333 per kg, Kabupaten Gianyar Rp 5.489 per kg, Kabupaten Mandailing Natal Rp 5.500 per kg, dan Kabupaten Batu Bara Rp 5.500 per kg.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari, mengatakan bahwa pihaknya selalu bekerjasama dengan dinas pertanian maupun pangan daerah setempat untuk meninjau langsung lokasi dengan harga gabah di bawha HPP.
"Kami melakukan upaya penyerapan bagi gabah ataupun beras yang ada di wilayah tersebut," katanya dikutip dari akun YouTube Kemendagri RI.
Ia mengatakan, sejauh ini pada Januari 2025, Bulog baru menyerap 294 ton gabah. Epi tidak menjelaskan secara rinci daerah mana saja yang dilakukan penyerapan.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir tampak tak puas dengan pemaparan Epi.
Menurut dia, seharusnya Epi memberikan pemaparan yang menyeluruh, bukan hanya rata-ratanya saja.
"Tolong minggu depan fokus betul di situ. Jadi jangan semuanya diratain semua. Mohon betul untuk paparannya bisa nyambung dengan keadaan riil. Mohon bantuannya," kata Tomsi.
Lebih lanjut, ia juga meminta Bulog agar bisa lebih cepat dalam menangani daerah-daerah dengan harga gabah yang jatuh.
Contohnya seperti yang disebutkan Maino, yaitu Kabupaten Simalungun, memiliki harga gabah paling rendah pada pekan kedua Januari 2025.
"Daerah-daerah yang gabahnya jatuh ini, Bulog yang ada di sana berupaya untuk menaikkan harganya supaya petani tidak rugi banyak. Tolong ini yang dikerjakan," ujar Tomsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.