Diikuti 1.000 Peserta, BRI UMKM EXPORT 2025 di ICE BSD Tangerang Resmi Dibuka
BRI menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 secara bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook 2025.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menggelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025 sekaligus BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025).
Pameran UMKM yang diselenggarakan mulai 30 Januari - 2 Februari 2025 ini diikuti oleh 1.000 peserta yang telah melalui seleksi sejak 4 November - 7 Desember 2024.
Ada lima kategori utama UMKM yang ikut dalam kegiatan ini, yaitu Home Decor and Craft 153 UMKM, Food and Beverage 358 UMKM, Accessories and Beauty 181 UMKM, Fashion and Wastra 273 UMKM dan Healthcare and Wellness 35 UMKM.
Baca juga: BRI UMKM EXPORT 2025 Digelar 4 Hari, Full Hadirkan Music Performance hingga Expo 1.000 UMKM!
Direktur Utama BRI Sunarso, mengatakan BRI menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 secara bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook 2025.
"Hari ini BRI menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang dilaksanakan bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook (MFO), yang sebelumnya kedua event ini diselenggarakan secara terpisah. Kami berharap gabungan dua event ini dapat mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan," tutur Sunarso saat membuka acara, Kamis (30/1/2025).
Perkembangan dan peningkatan jumlah peserta UMKM tersebut cukup baik, bahkan sangat signifikan jika menilik data sejak 2019.
Pada penyelenggaraan pertama, hanya terdapat 155 UMKM yang mengikuti Showcase dan Bazaar. Jumlah ini meningkat pada 2020 dengan 423 UMKM Showcase dan 150 UMKM Bazaar.
Capaian positif berlanjut pada 2021, di mana 500 UMKM berpartisipasi dalam pameran Bazaar Online. Pada 2022, tercatat 502 UMKM mengikuti Showcase Bazaar Online dan 251 UMKM turut serta dalam Bazaar Offline. Kemudian, pada 2023 jumlah peserta kembali bertambah dengan 500 UMKM Showcase dan 700 UMKM Bazaar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 merupakan bukti nyata BRI dalam memberdayakan pelaku usaha UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
"Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, BRI telah berkontribusi aktif dalam pengembangan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Dengan mendukung pertumbuhan UMKM, BRI berperan aktif menciptakan ekonomi yang inklusif, memberdayakan masyarakat dari tingkat akar rumput, dan mempercepat pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan," ungkap Airlangga.
UMKM menjadi sektor yang menyumbang lebih dari 60 persen PDB Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja. Sayangnya kontribusinya dalam perdagangan global masih dapat terus ditingkatkan.
"Oleh karena itu, BRI hadir untuk memberikan pendampingan, pembiayaan dan akses pasar yang lebih luas agar UMKM Indonesia tidak hanya menjadi pemain lokal, tetapi juga berdaya di panggung internasional," ucap Sunarso.
Dengan mengusung tema “Broadening MSME's Global Outreach,” BRI UMKM EXPO(RT) 2025 bertujuan memperluas jangkauan pasar UMKM Indonesia dan membangun daya saing pengusaha lokal di kancah dunia.
Dengan melihat pertambahan dari sisi peserta UMKM, BRI menargetkan sales volume tahun ini mencapai Rp 27,1 miliar dengan jumlah pengunjung expo sebanyak 50.000 dari semula yang hanya mencapai 26.315 pengunjung di gelaran expo 2023.
Optimisme BRI terhadap potensi bisnis UMKM Indonesia pun mendorong harapan bahwa gelaran ini dapat membuahkan kesepakatan bisnis (business matching) senilai 89 juta dolar AS sepanjang 2025.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya di tahun 2023 yang tercatat sebesar 81,3 juta dolar AS.
Pada tahun ini, jumlah buyers dan negara yang berpartisipasi dalam business matching pun ditargetkan meningkat menjadi 94 buyers dari 33 negara, lebih tinggi dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya yang mencatatkan 86 buyers dari 30 negara.
Capaian tersebut semakin menguatkan komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM dan memperluas akses usaha lokal ke pasar internasional.
Sebagai gambaran, pada penyelenggaraan pertama di 2019, nilai kesepakatan business matching tercatat sebesar 33,5 juta dolar AS dengan 16 buyers dari 7 negara. Nilai ini melonjak pada 2020 menjadi 57,5 juta dolar AS yang melibatkan 26 buyers dari 11 negara.
Pada 2021, kesepakatan kembali meningkat menjadi 72,1 juta dolar AS dengan melibatkan 32 buyers dari 14 negara dalam 207 sesi bisnis.
Momentum positif tersebut terus berlanjut pada 2022, di mana business matching berhasil mencatatkan nilai 76,7 juta dolar AS, melibatkan 43 buyers dari 20 negara, hingga mencapai 81,3 juta dolar AS pada 2023 dengan 86 buyers dari 30 negara.
Pada kesempatan yang sama, BRI juga menggelar BRI Microfinance Outlook 2025 yang menjadi wadah diskusi penting terkait kondisi terkini serta strategi pembangunan ekonomi untuk Indonesia.
Berbeda dengan Outlook lainnya, BRI Microfinance Outlook kali ini mengangkat tema “Empowering the People’s Economy: A Pillar for Achieving Inclusive and Sustainable Growth” yang fokus membahas strategi pemberdayaan masyarakat sebagai motor penggerak ekonomi berbasis rakyat.
Sunarso menyampaikan, melalui kehadiran para pembicara terkemuka, pihaknya berharap memperoleh gagasan strategis terkait tantangan ekonomi global dan domestik, serta policy responses yang dapat diambil untuk mengatasinya.
"Bagi BRI, hal ini menjadi aspek krusial dalam merumuskan strategic responses dan action plan yang tepat guna mendukung Asta Cita, dengan menempatkan UMKM sebagai pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," terangnya.
Sebagai forum diskusi berskala internasional, BRI Microfinance Outlook 2025 menghadirkan berbagai narasumber terkemuka dari beragam latar belakang, mulai dari para ahli, profesional, pemerintah, hingga regulator.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, berharap peran UMKM kian membesar terhadap perekonomian nasional. Dengan pameran yang diikuti 1.000 UMKM, bisa menjadi sebuah awalan untuk pemberdayaan UMKM yang berorientasi kepada ekspor.
"Walaupun volume (transaksi) masih relatif kecil masih, belum mencapai 100 juta dolar AS, tapi kita berharap pameran ini menjadi sebuah awalan untuk pemberdayaan UMKM yang berorientasi kepada ekspor," ucap Sri Mulyani.
Agenda ini dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, Chief Economist of Asian Development Bank Albert Francis Park, Penerima Nobel Ekonomi Paul Romer dan Head of Regional Client Services di Women’s World Banking Harsha Rodrigues.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Industri Mebel Indonesia Perlu Tinggalkan Kebiasaan Meniru dan Banting Harga |
![]() |
---|
Anggota Komisi VII DPR RI Dorong Pemerintah Tingkatkan Ekspor Sektor Logam dan Mesin |
![]() |
---|
Mendagri dan Kadin Bahas Pemberdayaan UMKM untuk Dongkrak Pendapatan Daerah |
![]() |
---|
Menteri Rosan Ingin Jumlah UMKM di Indonesia Berkurang, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Lembaga Pemeriksa Halal Produk Kelautan Perikanan Bakal Dibentuk untuk Perkuat Daya Saing RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.