Rabu, 27 Agustus 2025

Harga Bitcoin Sentuh Level Rp1,7 Miliar, Berikut Faktor Pendorongnya

Investor diimbau tetap berhati-hati karena pergerakan harga bitcoin sangat dipengaruhi oleh situasi global.   

HO
SENTIMEN POSITIF - Harga Bitcoin telah menyentuh 105.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar. Hal ini seiring meningkatnya permintaan institusi besar, meredanya ketegangan politik global, serta data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Bitcoin telah menyentuh 105.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar, seriring meningkatnya permintaan institusi besar, meredanya ketegangan politik global, serta data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan. 

Menurut data terbaru dari Bureau of Labor Statistics (BLS), Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan April 2025 mencapai 2,3 persen secara tahunan (year-on-year), lebih rendah dari angka Maret yang mencapai 2,4%. 

Hal ini mencatat laju inflasi yang paling rendah sejak Februari 2021 dan memberi sinyal bahwa Federal Reserve mungkin akan menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. 

Selain inflasi, permintaan Bitcoin juga didorong oleh keterlibatan institusi besar di pasar kripto. 

Baca juga: Arus Modal ke Bitcoin Mencapai Rp669 Triliun, Harganya Diproyeksi Tembus Level 100 Ribu Dolar AS

Perusahaan-perusahaan di sektor finansial dan investasi berkontribusi hampir 36?ri total pembelian bitcoin oleh bisnis, sementara perusahaan teknologi dan konsultan menyumbang 16,8?n 16,5?rturut-turut. 

Salah satu pembelian terbesar tahun ini datang dari perusahaan Strategy (MSTR) yang membeli 13.390 BTC senilai US$ 1,34 miliar. 

Menyikapi hal itu, CEO Indodax Oscar Darmawan, menyebut penurunan inflasi di AS memberikan dampak positif bagi pasar kripto. 

"Dengan inflasi yang lebih rendah, investor merasa lebih yakin bahwa kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed akan segera berakhir. Hal ini membuka peluang bagi dana yang sebelumnya tidak bergerak untuk masuk ke aset-aset berisiko, termasuk bitcoin," ujar Oscar dikutip dari Kontan, Jumat (12/5/2025).

Menurutnya, meningkatnya pembelian Bitcoin oleh institusi besar mencerminkan kepercayaan yang semakin besar terhadap Bitcoin sebagai alat lindung nilai dan aset investasi jangka panjang. 

"Ini adalah sinyal positif untuk pasar kripto secara keseluruhan, termasuk di Indonesia. Semakin banyak institusi yang terlibat, semakin stabil Bitcoin dan semakin luas adopsinya di kalangan pelaku pasar tradisional," jelasnya. 

Ia menyebut, lonjakan harga bitcoin bukan hanya dipicu oleh spekulasi semata. 

"Kenaikan harga bitcoin yang mencapai US$ 105.000 menunjukkan semakin kuatnya pondasi pasar, dengan banyaknya permintaan dari institusi besar yang melihat bitcoin sebagai alat untuk diversifikasi portofolio dan melindungi nilai," tambah Oscar. 

Faktor lain yang mendukung kenaikan harga bitcoin adalah meredanya ketegangan perdagangan global, terutama setelah tercapainya kesepakatan tarif antara AS dan China. Hal ini mengurangi kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi global. 

"Perang tarif yang sempat memanas di awal tahun 2025 kini mulai reda. Ini menciptakan rasa aman di kalangan investor, termasuk di pasar kripto, sehingga minat terhadap Bitcoin meningkat," ujar Oscar. 

Oscar menambahkan, regulasi yang semakin jelas dan mendukung kripto di berbagai negara memberi rasa aman bagi para pelaku pasar. 

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan