Raih Pendanaan Hampir Rp 1 Triliun, Perusahaan AI Singapura Perluas ke Pasar Indonesia
Pendanaan tersebut untuk memperluas cakupan bisnis teknologi ke kancah global berkat dukungan MDI Ventures.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Singapura, Whale mendapatkan pendanaan senilai 60 juta dolar AS atau sekira Rp985 miliar.
Pendanaan tersebut untuk memperluas cakupan bisnis teknologi ke kancah global berkat dukungan MDI Ventures.
"Pendanaan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan jangka panjang kami untuk membangun infrastruktur AI yang cerdas bagi perusahaan-perusahaan visioner di berbagai belahan dunia," ujar Founder & CEO Whale, Jerry Ye, Rabu (22/5/2025).
Baca juga: AS Peringatkan Penggunaan Chip AI Buatan China, China Berjanji akan Balas dengan Tegas
Whale menarik sejumlah investor baru, termasuk BOSCH Ventures, MTR Lab, Singtel Innov8, MDI Ventures, dan Gentree Fund. Temasek dan Linear Capital masuk dalam investor Whale pada putaran pendanaan Series C1 yang dirampungkan pada awal 2023.
Jerry menjelaskan, akan menjajaki kerja sama strategis dengan para investor untuk mempercepat langkah go-to-market, mengembangkan solusi AI untuk kebutuhan enterprise, serta memperluas jangkauan pasar, khususnya di Asia Tenggara, Amerika Utara, dan pusat-pusat inovasi global.
Whale mengembangkan rangkaian produk berbasis AI untuk mendukung otomatisasi proses bisnis, mempercepat pengambilan keputusan, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang perilaku pelanggan.
"Kami terus berupaya memaksimalkan inovasi AI enterprise, dengan memadukan teknologi mutakhir dan dampak nyata dalam operasional bisnis,” kata Jerry Ye.
Di Indonesia, Whale telah menjalin kolaborasi dengan sejumlah grup fashion terkemuka untuk menghadirkan solusi visual intelligence berbasis AI dan engagement pelanggan di gerai ritel serta kanal omnichannel.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya investasi Indonesia dalam digitalisasi ritel dan inovasi AI di sektor gaya hidup. Nilai pasar ritel Indonesia sendiri diperkirakan mencapai sekitar 243 miliar dolar AS pada tahun 2026.
Hal ini didorong oleh transformasi digital yang pesat, perubahan perilaku konsumen, serta adopsi teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan personalisasi layanan.
Selain itu, Whale juga memperluas layanannya ke industri perbankan dan jasa keuangan di Indonesia, dengan mengembangkan use case baru berbasis voice intelligence dan AI agent untuk mendukung kepatuhan regulasi serta interaksi pelanggan.
Ke depannya, Whale juga berencana memperluas jejaknya di sektor elektronik konsumen. CEO MDI Ventures Donald Wihardja menyampaikan, senang bisa menjadi bagian dari perjalanan Whale.
"Seiring berkembangnya enterprise AI, kami melihat kebutuhan riil akan solusi seperti yang ditawarkan Whale, khususnya di pasar berkembang seperti Asia Tenggara," tuturnya.
"Kami siap mendukung pertumbuhan Whale dan mendorong perusahaan Indonesia untuk mengadopsi AI secara maksimal, termasuk melalui sinergi dengan ekosistem Telkom," kata Donald.
Investasi ini juga menjadi langkah pertama MTR Lab di sektor retail tech berbasis AI, sejalan dengan fokus mereka terhadap inovasi ritel, mobilitas cerdas, dan properti teknologi di bawah payung smart city dan keberlanjutan.
ASUS Vivobook 14 A1407QA. Rekomendasi Laptop AI Harga Ramah Kantong |
![]() |
---|
Keberadaan Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, Nafa Urbach dan Sri Mulyani saat Rumahnya Dijarah |
![]() |
---|
Adopsi AI Berikan Nilai Tambah Berkelanjutan ke Sektor Bisnis |
![]() |
---|
Imbas Demo di Indonesia, 6 Negara Ini Beri Peringatan dan Imbau Warganya untuk Berhati-hati |
![]() |
---|
Transformasi Hidup Ahmad Sahroni, Crazy Rich Tanjung Priok yang Rumahnya Habis Dijarah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.