Kamis, 11 September 2025

Kinerja BTN Syariah Semakin Kinclong Jelang Spin Off

Laba bersih BTN Syariah mencatatkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang melesat 67,66 persen.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Istimewa
KINERJA JELANG SPIN OFF - Laba bersih BTN Syariah mencatatkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang melesat 67,66 persen, tumbuh dari Rp 185 miliar pada 2021 menjadi Rp 872 miliar di akhir 2024. 


 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BTN Syariah dinilai menunjukkan kesiapan kuat menuju spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS), terutama untuk mendukung transformasi lanskap perbankan syariah nasional.
 
Adapun, Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tersebut terus menorehkan kinerja positif.

Laba bersih BTN Syariah mencatatkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang melesat 67,66 persen, tumbuh dari Rp 185 miliar pada 2021 menjadi Rp 872 miliar di akhir 2024.

Pembiayaan yang disalurkan juga tumbuh dengan CAGR di level 16,8 persen atau naik dari Rp 27,5 triliun pada 2021 menjadi Rp 43,9 triliun pada Desember 2024. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan CAGR sebesar 19 persen, meningkat dari Rp 29,4 triliun pada 2021 menjadi Rp 49,6 triliun di Desember 2024.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat menilai kehadiran pemain baru di industri perbankan syariah akan menjadi angin segar bagi sektor tersebut.

“Pemain baru harus menunjukkan kinerja yang kuat dan solid, sehingga warna baru yang diberikan akan membuat industri perbankan syariah tumbuh positif. BTN Syariah telah menunjukkan kinerja positif dan memiliki potensi pasar yang besar,” ujar Sutan di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Kinerja positif BTN Syariah juga terus berlanjut pada 2025.

Pada kuartal I 2025, BTN Syariah mencatat laba bersih sebesar Rp 199 miliar, meningkat 21,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding periode sama tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan kepercayaan nasabah yang terus meningkat.

Hingga Maret 2025, total pembiayaan BTN Syariah juga naik 18,2 persen yoy mencapai Rp 46,3 triliun. Sementara, DPK bertumbuh sebesar 19,9 persen yoy menjadi Rp 51,4 triliun, menunjukkan kepercayaan publik yang solid terhadap layanan syariah BTN.

Baca juga: Jelang Pemisahan, Keuntungan BTN Syariah Melonjak Jadi Rp 199 Miliar

“Spin-off ini bukan sekadar pemisahan legalistik, tetapi transformasi strategis menuju bank syariah nasional yang fokus, inklusif, dan berdampak."

"Dengan basis pembiayaan perumahan yang kuat, didukung infrastruktur dan tim yang siap, serta potensi pasar halal yang besar, saya lihat BTN Syariah siap mengambil peran sentral dalam industri BUS di Indonesia,” lanjut Sutan.

Sutan menilai BTN Syariah juga memiliki posisi unik sebagai bank dengan spesialisasi di pembiayaan perumahan syariah.

Spesialisasi tersebut merupakan segmen yang secara sosial dan ekonomi sangat dibutuhkan, namun belum banyak dijangkau secara mendalam oleh pelaku BUS lainnya. 

Posisi unik ini juga menjadi kekuatan BTN untuk mendukung program perumahan nasional milik Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Spin Off BTN Syariah Rampung Setelah RUPS 2025 

Di sisi lain, BTN Syariah juga tengah mengembangkan bisnis digitalnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perbankan digital syariah di Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan