SPKS Dukung Program Tumpang Sari Jagung dan Padi Gogo di Perkebunan Sawit
Program tumpang sari ini perlu dijalankan secara menyeluruh. Semua perusahaan sawit, termasuk yang swasta, wajib ikut,
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendukung penuh program tumpang sari tanaman pangan seperti jagung dan padi gogo di perkebunan kelapa sawit, baik yang dikelola perusahaan BUMN, swasta, maupun petani mandiri peserta Peremajaan Sawit.
Ketua Umum SPKS Sabarudin menilai program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tapi juga mempercepat pemulihan ekonomi petani di masa replanting.
“Program tumpang sari ini perlu dijalankan secara menyeluruh. Semua perusahaan sawit, termasuk yang swasta, wajib ikut, begitu juga lahan masyarakat yang sedang dalam tahap peremajaan. Ini adalah bentuk optimalisasi lahan yang mendukung pendapatan petani,” ungkapnya, Sabtu (24/5/2025).
Baca juga: Disebut Konsisten soal Ketahanan Pangan, Menko Zulhas Terima Gelar Kehormatan dari Dewan Adat Dayak
SPKS juga mengapresiasi dibukanya kembali Program Beasiswa Sawit 2025 oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Kuota tahun ini ditingkatkan dari 3.000 menjadi 4.000 siswa di 41 kampus.
“Kami menyambut baik komitmen ini karena pendidikan adalah kunci keberlanjutan. Beasiswa ini membuka jalan bagi anak-anak petani untuk menjadi generasi baru pengelola kebun sawit yang profesional dan berdaya saing,” kata Sabarudin.
Karena itu, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas Indonesia meraih swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras dan jagung.
Sabarudin mengatakan, capaian tersebut adalah bukti bahwa keberpihakan terhadap petani bisa menghasilkan dampak besar bagi kedaulatan pangan nasional.
“Kami mendukung penuh langkah Pak Menteri Amran yang berhasil membawa Indonesia kembali swasembada pangan. Ini capaian luar biasa, dan bahkan Presiden Prabowo sendiri telah memberi apresiasi dalam berbagai kesempatan. Menteri yang berasal dari keluarga petani ini benar-benar menunjukkan keberpihakan nyata pada rakyat,” ujar Sabarudin.
SPKS juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Palma Kementan yang dinilainya telah mempermudah akses informasi dan pendaftaran beasiswa hingga ke pelosok wilayah sawit yang selama ini terisolir.
“Direktur Tanaman Sawit sangat responsif dalam membuka akses informasi dan memperluas jangkauan program ini. Ini penting agar anak-anak petani dari daerah terpencil juga punya kesempatan yang sama,” tambahnya.
Baca juga: Ekosistem Agrikultur Berbasis Digital Dorong Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Ia mengingatkan pentingnya pemerataan dalam distribusi penerima beasiswa dan mempermudah proses pendaftaran, termasuk dengan dukungan dari dinas perkebunan daerah.
“SPKS siap membantu, mulai dari penyediaan jaringan internet, laptop, hingga bimbingan belajar di kantor-kantor SPKS kabupaten. Kami ingin memastikan anak-anak petani tidak tertinggal,” tutupnya.
SPKS menilai Kementerian Pertanian telah membangun pondasi kuat untuk masa depan sawit rakyat yang berkelanjutan, produktif, dan adil bagi seluruh petani Indonesia. (tribunnews/fin)
NFA Apresiasi Langkah Polri, Dorong Optimalisasi Perhutanan Sosial untuk Swasembada Jagung |
![]() |
---|
Bertani Tumpang Sari di Lahan Sawit Dorong Ketahanan Pangan dan Genjot Produktivitas Petani |
![]() |
---|
Membumikan Visi Ketahanan Pangan Presiden, IKA PMII Bakal Tanam Sorgum di Lahan 1.500 Hektare |
![]() |
---|
Haidar Alwi: Polisi Bantu Petani Jaga Ketahanan Pangan, Bukan Sekadar Keamanan dan Penegak Hukum |
![]() |
---|
Ribuan Pemuda Ditempa Jadi Petani Tangguh, Kementan Siapkan Brigade Pangan Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.