Jaringan Ekonomi Kreatif Siapkan Modal untuk Pengusaha Mikro Kecil
Pebisnis skala mikro kecil dan menengah dan pelaku industri kreatif berpeluang mendapatkan dukungan permodalan dari Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para kreator, pebisnis skala mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pelaku industri kreatif berpeluang mendapatkan dukungan permodalan dari Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI).
JEKI merupakan ekosistem industri kreatif Indonesia yang resmi diperkenalkan ke masyarakat pada Sabtu (25/5/2025) di Jakarta.
Konsultan Bisnis Kerakyatan sekaligus inisiator JEKI, Wirson Selo mengatakan, JEKI diharapkan bisa menjadi platform penghubung pelaku ekonomi kreatif sekaligus memperluas akses permodalan, kolaborasi, dan pasar global.
Program utama JEKI adalah JEKI Berbagi Modal yang menyasar pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di sektor kreatif.
Program ini membuka kesempatan pendanaan bagi pelaku usaha mikro kecil yang memiliki proposal bisnis menjanjikan.
“JEKI dibangun untuk menjadi rumah bagi para kreator, UMKM, dan pelaku industri kreatif agar bisa tumbuh bersama, dari skala lokal hingga internasional,” kata Wirson Selo.
Nantinya dipilih sekitar 10 pelaku usaha mikro dan kecil untuk mendapatkan dukungan modal yang akan diumumkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Wirson menjelaskan, selain memberikan akses permodalan, JEKI juga akan menyediakan pelatihan, pendampingan, hingga fasilitasi digitalisasi untuk memperkuat daya saing pelaku ekonomi kreatif di pasar global.
Baca juga: Gekrafs Bahas Ekonomi Kreatif Jadi Modal Strategis Lewat Kongres Nasional I 2025
Jaringan ini menargetkan kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah, swasta, dan komunitas untuk menciptakan ekosistem industri kreatif yang berkelanjutan.
Pendaftaran program permodalan dibuka hingga akhir Juli 2025 melalui email dan informasi lengkap mengenai program ini dibagikan di akun Instagram @jekikreatif.
Acara pengenalan program JEKI diwarnai acara diskusi Ekonomi Kreatif: dari Analog sampai Digital yang menghadirkan narasumber pebisnis kuliner Padang di Australia Fina Thorpe-Willett, Digital Expert Tuhu Nugraha, serta Wirson Selo, penggagas JEKI.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, sektor ekonomi kreatif berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi daerah melalui inovasi dan teknologi, mengubah usaha kecil dan menengah (UMKM) menjadi ekonomi kreatif.
Baca juga: Annisa Pohan Ajak Perempuan Indonesia jadi Kartini Masa Kini Lewat Sektor Ekonomi Kreatif
Transformasi ini diyakini mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Ekonomi kreatif di Indonesia ditargetkan tumbuh hingga 8 persen sampai 2029 dan menjadi motor baru perekonomian nasional.
Sumber: Kontan
PNM Jadi Korporasi Pertama Terbitkan Orange Bonds Senilai Rp 16 Triliun, Ini Kata Danantara |
![]() |
---|
Kolaborasi Bareng PNM, BUMN Asuransi Ini Berikan Perlindungan Jiwa untuk Pelaku UMKM |
![]() |
---|
BUMN Pembiayaan Mikro Ini Dorong UMKM Naik Kelas, Produk Bisa Mejeng di Toko Modern |
![]() |
---|
Wakil Menteri BUMN Apresiasi PNM karena Telah Ubah Hidup Masyarakat Pra Sejahtera |
![]() |
---|
MPR Nilai Positif BUMN yang Berhasil Dongkrak Ekonomi Disertai Pelestarian Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.