Kementerian PKP Ungkap Alasan Lippo Group Jadi yang Pertama Pamerkan Desain Rumah Subsidi di Kota
PKP mengungkap alasan Lippo Group menjadi pihak pertama yang menyediakan desain rumah subsidi dengan luas minimal yang diperkecil.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengungkap alasan Lippo Group menjadi pihak pertama yang menyediakan desain rumah subsidi dengan luas minimal yang diperkecil.
Saat ini, Kementerian PKP sedang menggodok rencana pengurangan batasan minimal luas tanah dan bangunan rumah subsidi.
Rencana tersebut tertuang dalam draf aturan terbaru yang beredar dan sedang dirancang, berupa Keputusan Menteri PKP Nomor/KPTS/M/2025 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai, dan Batasan Harga Jual Rumah dalam Pelaksanaan Perumahan Kredit/Pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan.
Apabila dibandingkan dengan aturan yang berlaku sebelumnya, yakni Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 689/KPTS/M/2023, batas minimal luas tanah dan luas bangunan rumah subsidi terlihat berkurang.
Minimal luas tanah dari 60 meter persegi direncanakan berkurang menjadi 25 meter persegi. Sementara itu, minimal luas bangunan 21 meter persegi berkurang menjadi 18 meter persegi.
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya mengundang seluruh pengembang besar di Indonesia.
Mereka juga mengundang pengembang yang tergabung dalam asosiasi seperti Real Estat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), serta Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA).
Baca juga: Rencana Kementerian PKP Kurangi Minimal Luas Rumah Subsidi Dinilai Langgar Standar Minimum Hunian
Ada juga Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya), Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (ASPRUMNAS), dan Pengembang Indonesia (PI).
"Kementerian PKP beberapa waktu lalu mengundang seluruh pengembang besar, asosiasi mulai dari REI, APERSI, HIMPERA, APPERNAS Jaya, ASPRUMNAS, PI, dan lain-lain untuk duduk sama-sama membuat beberapa desain," kata Sri di kantor Nobu Bank, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2025).
Ia lalu menyebut Kementerian PKP meminta tolong kepada para pengembang yang hadir apakah bisa menghadirkan desain rumah subsidi dengan minimal luas yang sudah dikurangi.
Sri mengatakan bahwa perusahaan pertama yang datang ke Kementerian PKP adalah Lippo Group.
"Lippo kemudian membuat desain usulan. Ini ada desain yang bagus gitu kan. Terus kemudian ya sudah dibikin mockup-nya deh," ujarnya.
Ia menilai desain mockup perlu dihadirkan agar masyarakat bisa melihatnya secara langsung, tidak hanya membayangkannya.
Baca juga: Desain Mungil Rumah Subsidi di Perkotaan Luasan Bangunan Cuma 14 dan 23,5 Meter Persegi
"Jadi, kenapa Lippo? Karena memang Lippo yang kemarin memberikan desain atas permintaan dari Kementerian PKP. Yang datang ke kami awal adalah Lippo. Ini inisiasi inovasi dari Lippo," ucap Sri.
Ia mengatakan pengembang dari asosiasi seperti REI, APERSI, dan HIMPERA juga telah memberi tahu bahwa mereka bisa memberi desain rumah subsidi yang diperkecil.
Adapun alasan Kementerian PKP menggodok rencana pengurangan minimal luas rumah subsidi karena mereka mendapat aspirasi dari masyarakat muda mengenai keinginan memiliki rumah dekat tempat bekerja.
"Maka kemudian kami melihat inovasinya berarti rumahnya kami bikin lebih minimalis, sehingga harganya juga bisa masuk ke yang tanah di sekitar dekat perkotaan. Jadi, kami tujukan rencananya untuk khusus kawasan sekitar perkotaan," kata Sri.
Spesifikasi Rumah Subsidi Mini
Lippo Group, salah satu perusahaan ternama di bidang properti, telah merancang sendiri desain rumah dengan minimal luas yang telah disesuaikan. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait juga sudah meninjau desain ini.
Vice Chairman Lippo Group James Riady membocorkan harga rumah ini dimulai dari Rp 100 juta.
Harganya akan makin mahal jika lokasinya mendekat ke perkotaan, di mana dapat meningkat hingga Rp 120 juta sampai Rp 140 juta.
Ada 2 tipe rumah yang telah dibangun mock up-nya oleh Lippo Group yang dipamerkan di lobi kantor Nobu Bank, Karet Semanggi, Jakarta Selatan.
Tipe 1 Kamar Tidur dengan Luas Tanah 25 meter persegi (2,6 x 9,6 meter) dan Luas Bangunan 14 meter persegi.
Tipe 2 Kamar tidur dengan Luas Tanah 26,3 meter persegi (2,6 x 10,1 meter) Luas Bangunan 23,4 meter persegi.
Untuk spesifikasi teknis bangunan, strukturnya disebut akan menggunakan beton bertulang. Lantaidi bagian teras, lantai utama, kamar tidur, dan kamar mandi menggunakan keramik. Lantai carport menggunakan cor beton.
Dinding dalam, dinding pembatas, pagar belakang, dan dinding kamar mandi menggunakan bata ringan plus mortar finish cat. Untuk dinding kamar mandi menggunakan tambahan keramik pada area basah.
Plafon ruang dalam menggunakan gypsum finish cat dan plafon kamar mandi menggunakan gypsum WR (Water Resistant) finish cat.
Cat di bagian eksterior menggunakan cat dinding weathershiel/setara dan bagian interior menggunakan cat dinding interior.
Bagian sanitair dilengkapi closet duduk, wastafel, shower+kran, meja dapur+sink.
Atap rumah menggunakan rangka dari baja ringan dan penutup atap dari spandek. Kusen pintu utama dan dalam menggunakan alumunium powder coating.
Sementara itu, daun pintu utama dan kamar menggunakan engineering wood (honeycomb). Daun jendela menggunakan alumunium plus kaca (clear glass).
Untuk air bersih akan bersumber dari PDAM dan listriknya memiliki daya sebesar 900 watt.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.