Rabu, 27 Agustus 2025

Mei Kemarin APBN 2025 Defisit Rp 21 Triliun, Sri Mulyani Bilang Nilainya Masih Sangat Kecil

Sri Mulyani bilang, defisit APBN 2025 di Mei ini dinilai masih kecil dibandingkan dari yang ditargetkan sebesar Rp 616 triliun.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Nitis Hawaroh
DEFISIT RP 21 TRILIUN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di acara Konferensi Pers APBN KiTa edisi Mei di Aula Mezzanine Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (17/6/2025). Menkeu menyatakan, APBN 2025 mengalami defisit Rp 21 triliun atau 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di Mei 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami defisit Rp 21 triliun atau 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di bulan Mei lalu.

Meskipun defisit, keseimbangan primer pada akhir Mei tercatat Rp 192,1 triliun atau 303,3 persen terhadap APBN 2025. Bendahara negara itu menegaskan bahwa defisit APBN 2025 di Mei ini dinilai masih kecil dibandingkan dari yang ditargetkan sebesar Rp 616 triliun.

Hal itu dia sampaikan di acara Konferensi Pers APBN KiTa edisi Mei di Aula Mezzanine Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (17/6/2025).

"Kalau bulan lalu surplus Rp4,3 triliun, bulan ini defisit Rp21 triliun. Apa artinya Rp21 triliun, kalau kita lihat di undang-undang APBN, yaitu kalau paling kiri, tahun ini undang-undang APBN menetapkan defisit total nanti adalah Rp616 triliun. Jadi ini Rp21 triliun masih sangat kecil, tapi kita terus akan memantau perkembangan pelaksanaan APBN," kata Sri Mulyani.

Berdasarkan paparannya, pendapatan negara akhir Mei tercatat sebesar Rp 995,3 triliun atau 33,1 persen terhadap APBN 2025. Penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 683,3 triliun atau 31,2 persen terhadap APBN.

Sedangkan penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 122,9 triliun atau setara 40,7 persen dari APBN. Lalu penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 188,7 triliun atau 36,7 persen dari APBN.

"Ini cukup bagus dari sisi pencapaian persentase terhadap target," jelas dia.

Kemudian belanja negara tercatat Rp 1.016,3 triliun, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 694,2 triliun, belanja kementerian lembaga sebesar Rp 325,7 triliun dan belanja non kementerian lembaga Rp 368,5 triliun. Serta transfer ke daerah tercatat Rp 322 triliun.

Sementara utuk pembiayaan anggaran, sampai dengan 31 Mei 2025, terealisir Rp324,8 triliun. Jumlah ini naik dari bulan April, yaitu Rp279,2 triliun.

Baca juga: APBN Maret 2025 Defisit Rp104,2 Triliun, Sri Mulyani: Jangan Panik 

"Jadi ini adalah postur APBN yang tadi saya sampaikan. Semua cost ini, terutama pada pendapatan, dipengaruhi banget oleh ekonomi global, geopolitik, bahkan masalah perang bisa terpengaruhi benar-benar karena dampaknya, spillover-nya adalah masuk melalui pertumbuhan ekonomi, harga komunitas, dan berbagai perkembangan," terang Sri Mulyani.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan