Kamis, 11 September 2025

IMIP Optimalkan Kolaborasi Multikultural di Lingkungan Kerja

salah satu pemicu konflik yang terjadi antara TKA asal China dan TKI di PT IMIP adalah berawal dari hal-hal yang bersifat sepele

|
Penulis: willy Widianto
Editor: Sanusi
Willy Widianto
KONFLIK TKA VS TKI - Situasi kawasan industri berbasis nikel yang terletak di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah PT IMIP, Minggu(20/7/2025). Konflik antara Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) terutama yang berasal dari China kini sudah berhasil diredam oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Kejadian konflik terakhir terjadi pada tahun 2017. 

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Konflik antara Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) terutama yang berasal dari China kini sudah berhasil diredam oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

Kejadian konflik terakhir terjadi pada tahun 2017 di perusahaan pengelola kawasan industri berbasis nikel yang terletak di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah tersebut.

Baca juga: Temuan Pelanggaran Lingkungan di Kawasan Nikel Morowali, IMIP Siap Ikuti Arahan KLH

"Konflik sudah tidak pernah ada sekarang, tahun 2017 terakhir kasusnya," ujar Human Resources Supervisor PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Elvina saat saat acara Media Gathering di PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu(20/7/2025) malam.

Keberhasilan meredam konflik tersebut kata Elvina salah satu caranya adalah dengan melakukan 'Cross Culture' atau akulturasi budaya antara TKA asal China dan TKI.

"Jadi kita kenalkan budaya kerja dan kehidupan sehari-hari di Indonesia. Bagaimana sih budaya di Indonesia," ujar Elvina.

Menurut Elvina salah satu pemicu konflik yang terjadi antara TKA asal China dan TKI di PT IMIP adalah berawal dari hal-hal yang bersifat sepele dan problem komunikasi.

Elvina mencontohkan misalnya soal minimnya TKI yang bisa dan mahir berbahasa Mandarin.

Baca juga: Pemicu Kerusuhan di PT IMIP Morowali, Karyawan Protes Penerapan Aturan Penggunaan Bus

"Kalau yang kami lihat bukan konflik yang besar. Biasanya ada miskom TKA kan masih menggunakan bahasa asing bahasa Mandarin, sementara TKI sulit berbahasa Mandarin," ujar Elvina.

Karena itulah PT IMIP melakukan berbagai macam upaya guna meredam konflik tersebut.

Selain 'Cross Culture' hal-hal lain yang dilakukan adalah melakukan pelatihan bahasa Indonesia untuk TKA asal China dan pelatihan bahasa Mandarin untuk TKI.

"200 karyawan kita sekarang ada di China sedang melakukan pembelajaran. Jadi pembekalan dulu disini tiga bulan lalu belajar di China enam bulan," kata Elvina.

Sementara itu Director of Communications at PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Emilia Bassar mengatakan upaya percepatan akulturasi budaya di tempatnya bekerja memang harus dilakukan.

Apalagi kata dia pertumbuhan pekerja Indonesia jumlahnya cepat sekali.

"Ditambah kepercayaan investor ke kita tinggi," ujarnya.

Baca juga: 5 Populer Regional: Kerusuhan di PT IMIP Morowali - Fakta Tragedi 2 Pendaki Tewas di Carstensz

Ia menyebut jumlah TKI yang bekerja di PT IMIP masih paling besar dibandingkan TKA asal China. Per tanggal 3 Mei 2025 jumlah tenaga kerja di Kawasan IMIP sebanyak 85.423 orang. Jika dibagi berdasarkan wilayah yang ada di Pulau Sulawesi (6 provinsi), tenaga kerja yang berasal dari Sulawesi Tengah (Sulteng) ada di angka 31 persen atau 26.445 orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan