Senin, 29 September 2025

Kurangi Ketergantungan Pada Dolar AS, Transaksi dengan Uang Lokal Naik 2,5 Kali Lipat

Aktivitas transaksi antar-negara dengan menggunakan uang lokal melonjak tajam dua kali lipat lebih selama semester I 2025.

Editor: Choirul Arifin
Kompas.com/Isna Rifka
PEMAKAIAN MATA UANG LOKAL NAIK - Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta. Nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) atau kerja sama penggunaan mata uang lokal mencapai 11,7 miliar dolar AS di semester I 2025.  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas transaksi antar-negara dengan menggunakan uang lokal melonjak tajam dua kali lipat lebih selama semester I 2025.

Data Bank Indonesia menunjukkan, nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) atau kerja sama penggunaan mata uang lokal mencapai 11,7 miliar dolar AS di semester I 2025. Sementara di periode sama di 2024, nilai transaksi LCT mencapai 4,70 miliar dolar AS.

Jumlah nasabah yang menggunakan transaksi pakai uang lokal juga tumbuh signifikan sekitar 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, dengan tren transaksi LCT yang meningkat, Satuan Tugas Nasional (Satgasnas) LCT akan terus mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Pertemuan Komite Kerja Tingkat Deputi Satgasnas LCT di kantor BI di Jakarta, Jumat (25/7/2025), telah menyepakati rencana strategis dan program kerja hingga tahun 2026.

Perkembangan kenaikan LCT ini sejalan dengan komitmen dan konsistensi Satgasnas LCT dalam melakukan penguatan sinergi antarotoritas dan mitra strategis, penyesuaian kebijakan insentif. Serta sosialisasi yang targeted, terintegrasi, dan terencana, termasuk kepada pelaku usaha ekspor-impor.

Filianingsih mengatakan, capaian tersebut didukung oleh upaya menjangkau pemanfaatan LCT lebih luas di berbagai sektor dan wilayah, termasuk perluasan partisipan Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

“Perluasan kerja sama LCT terus dilakukan dengan penambahan negara mitra baru, yaitu Korea Selatan pada September 2024 dan Uni Emirat Arab pada Januari 2025,” kata Fillianingsih mengutip keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

Indonesia juga memperkuat kerjasama dengan negara mitra eksisting seperti Malaysia dan Thailand melalui perluasan cakupan transaksi untuk mendukung investasi portofolio, yang mulai diimplementasikan Maret 2025 serta  penandatangan MoU penguatan LCT dengan Tiongkok.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan, LCT berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, di tengah dinamika global maupun domestik.

Baca juga: Trump Ultimatum BRICS, Ancam Kenakan Tarif Tambahan Jika Nekat Senggol Dolar AS

Pemerintah RI telah mengupayakan berbagai kebijakan baik untuk memitigasi dampak kebijakan tarif AS dan geopolitik global, melalui proses negosiasi tarif dengan AS dan juga menyepakati I-EU CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement).

“Serta terus melakukan mitigasi risiko domestik melalui berbagai stimulus untuk menjaga daya beli dan mendorong konsumsi serta investasi,” ungkapnya.

Baca juga: Deklarasi BRICS 2025: Dorong Mata Uang Sendiri Demi Tantang Dominasi Dolar

Untuk mengantisipasi risiko global yang berpotensi mengganggu stabilitas nilai tukar, pihaknya mengajak Kementerian dan Lembaga terkait untuk berkomitmen sesuai peranannya dalam mendorong perluasan penggunaan LCT, terutama pada sektor-sektor ekonomi potensial seperti sektor pertambangan, mineral, migas serta sektor pertanian dan agroindustri.

Perluasan pemakaian mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat semakin berkontribusi nyata terhadap penguatan stabilitas makroekonomi nasional, sekaligus memitigasi risiko volatilitas nilai tukar yang bersumber dari dinamika global.

Ke depan, Kementerian/Lembaga anggota Satgas Nasional LCT akan makin memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan, serta menyelaraskan program kerja lintas sektor, termasuk melalui asesmen, survei berkala, dan pertukaran data, untuk mengoptimalkan implementasi LCT serta memastikan dampak positifnya bagi masyarakat.

Laporan Reporter: Siti Masitoh | Sumber: Kontan

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan