YPMAK Gandeng Freeport Ingin Perluas Pasar Minyak Kelapa Murni UMKM Mimika
Leonardus Tumuka, menyampaikan komitmennya untuk mendorong perluasan pasar virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Leonardus Tumuka, menyampaikan komitmennya untuk mendorong perluasan pasar virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni.
Menurut Leonardus, minyak kelapa murni itu dihasilkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Mimika, Papua. YPMAK akan dibantu PT Freeport Indonesia melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Freeport Indonesia.
Baca juga: YPMAK Dorong Transformasi di Mimika Lewat Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi
Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal serta mengangkat kelas UMKM Mimika agar mampu bersaing di tingkat provinsi hingga nasional.
“Kami berharap kolaborasi dengan Pemda bisa membuka akses pasar, meningkatkan promosi, dan mengangkat potensi-potensi daerah,” ujar Leonardus di Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).
Leonardus menjelaskan, saat ini YPMAK tengah fokus mengembangkan komoditas minyak kelapa murni sebagai produk unggulan UMKM binaannya.
“Freeport sudah siap, pemerintah daerah juga kami harap bisa siap berkolaborasi. Dengan begitu kita bisa terus mengembangkan pasar bagi UMKM,” ujarnya.
Baca juga: Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia Terpukul Pajak Impor India
Menurut Leonardus, Kabupaten Mimika memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan akses pasar dan promosi yang tepat, ia optimistis produk VCO lokal mampu diterima lebih luas.
“Begitu banyak sumber daya alam yang melimpah, ini bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Kami beri akses pasar untuk mereka,” ucapnya.
Rencana perluasan pasar VCO ini nantinya akan dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang saat ini masih dalam tahap penyusunan bersama Pemerintah Kabupaten Mimika.
Tak hanya fokus pada pengembangan ekonomi, YPMAK juga akan menjalin kerja sama di sektor lain seperti kesehatan melalui program Kampung Sehat, serta sektor pendidikan lewat program beasiswa.
MoU tersebut akan mengatur pembagian tugas antara ketiga pihak, agar pelaksanaan program lebih efektif. Salah satu contoh kolaborasi yang sudah berjalan adalah di bidang kesehatan.
“Misalnya, pemerintah daerah membangun Puskesmas hampir di seluruh wilayah pesisir dan pedalaman, kami di YPMAK juga menjalankan program kampung sehat. Jadi itu dilakukan secara kolaboratif,” tuturnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
3 Kasus yang Menyeret Riza Chalid, tapi Selalu Lolos Jeratan Hukum, Kini Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Presdir PT FI Tony Wenas: Komunikasi Jadi Jembatan Kepercayaan dalam Bisnis Berkelanjutan |
![]() |
---|
Keluarga Sudah Bisa Besuk, Satgas Amole Jelaskan Insiden MP 60 Terkait Dugaan Perusakan Pipa PTFI |
![]() |
---|
Permintaan Tembaga Tinggi, Banyak Diserap Industri EV dan Panel Surya |
![]() |
---|
Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia Penempatan Jakarta, Gresik dan Papua, Cek Kualifikasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.