Rabu, 1 Oktober 2025

Realisasikan Pembangunan PLTS Berkapasitas 100 GW, Bahlil Temui Produsen Panel Surya Asal China

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menemui perusahaan produsen Solar Photo Voltaik (PV) asal China, yaitu Trina Solar

HO
PANEL SURYA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menemui perusahaan produsen Solar Photo Voltaik (PV) asal China, yaitu Trina Solar. Dok: Kementerian ESDM 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menemui perusahaan produsen Solar Photo Voltaik (PV) asal China, yaitu Trina Solar.

Pada pertemuan yang dilakukan di China pada Kamis (14/8/2025) itu, Bahlil mengungkap Indonesia memiliki potensi energi surya Indonesia mencapai ribuan gigawatt.

Indonesia menyimpan potensi energi solar hingga 3.294 Gigawatt Peak (GWp), tetapi hingga Desember 2024 lalu, baru dimanfaatkan sekitar 912 Megawatt (MW).

Baca juga: Bahlil Soal Blok Ambalat: Ada Ide Sumber Daya Alamnya Dikelola RI-Malaysia

"Maka perlu dilakukan penjajakan kerja sama dengan perusahaan produsen Solar PV agar potensi energi surya yang besar ini dapat dioptimalkan untuk mencapai ketahanan dan swasembada energi," kata Bahlil dalam keterangan tertulis.

Satu dari sekian fokus pembicaraan dalam pertemuan ini adalah penguatan kerja sama dengan PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI).

TMAI adalah perusahaan patungan antara Trina Solar dan mitra lokal yang beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Jawa Tengah.

TMAI didirikan pada 2023 sebagai pabrik terintegrasi tier-1 pertama di Indonesia untuk produksi sel dan modul surya.

Kapasitas pabrik tersebut awalnya 1 GWp per tahun dan rencana ekspansi hingga 3 GW dalam 2-3 tahun mendatang.

Teknologi yang dipakai termasuk i-TOPCon N-type dengan efisiensi tinggi pada kelasnya.

Kehadiran TMAI diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen industri energi di Indonesia dan mempercepat hilirisasi industri.

Termasuk penciptaan ekosistem dan rantai pasok energi surya dalam negeri, baik secara horizontal (industri pendukung) maupun vertikal (pembuatan wafer dan ingot-bahan, umumnya silikon, yang digunakan dalam industri semikonduktor, serta pengembangan smelter polisilikon).

Baca juga: Bahlil Pamer Produksi Minyak Bumi Lampaui Target Pertama Kali Sejak 2008: Ini Bukan Kacang Goreng

PLTS Berkapasitas 100 GW

Pertemuan ini juga dinilai relevan dengan program prioritas pemerintah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 GW yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, termasuk inisiatif PLTS desa melalui skema Koperasi Desa.

Pemerintah menilai investasi dan transfer teknologi dari produsen global akan mempercepat realisasi target tersebut. 

Dari pertemuan tersebut diharapkan dapat membuka potensi kerja sama untuk optimalisasi pengembangan rantai pasok dan ekosistem energi surya dalam negeri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved