Jumat, 22 Agustus 2025

Pasar Derivatif Kripto Tumbuh, Trader Perlu Kuasai Price Protection dan Stop Order

Dengan pergerakan harga yang sangat cepat dan fluktuatif, peluang keuntungan di pasar kripto derivatif memang besar, tapi risikonya juga tinggi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
freepik/net
MANAJEMEN RISIKO -  Dengan pergerakan harga yang sangat cepat dan fluktuatif, peluang keuntungan di pasar kripto derivatif memang besar, tapi risikonya juga tak kalah tinggi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar derivatif kripto sedang mengalami pertumbuhan pesat, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan pergerakan harga yang sangat cepat dan fluktuatif, peluang keuntungan di pasar kripto derivatif memang besar, tapi risikonya juga tak kalah tinggi.

Untuk itu, trader perlu membekali diri dengan strategi manajemen risiko yang tepat. Dua fitur penting yang kini jadi sorotan adalah Price Protection dan Stop Order.

Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu mengatakan, keduanya dirancang untuk membantu trader tetap aman di tengah gejolak pasar.

"Dalam dunia trading, slippage adalah selisih antara harga saat order dipasang dan harga saat order benar-benar dieksekusi. Ini sering terjadi saat pasar bergerak cepat, terutama saat menggunakan market order," katanya, Kamis (21/8/2025).

Fitur Price Protection memungkinkan trader menentukan batas toleransi slippage, misalnya 0,2 persen, 1 persen atau 2,5 persen. 

Artinya, order hanya akan dieksekusi jika harga masih berada dalam batas yang dianggap wajar.

“Dengan fitur ini, trader bisa terhindar dari kerugian akibat lonjakan atau penurunan harga mendadak, dan merasa lebih aman saat pasar sedang volatil,” ujar Iskandar. 

Stop Order adalah fitur yang memungkinkan trader masuk posisi secara otomatis saat harga mencapai level tertentu. Jadi, trader tak perlu terus-menerus memantau grafik.

Sementara, di Stop Market, order berubah jadi market order setelah harga pemicu tercapai;  Stop Limit: Order berubah jadi limit order setelah trigger price tercapai, tapi hanya dieksekusi di harga limit atau lebih baik.

Baca juga: 3 Bulan Beroperasi, Platform Perdagangan Kripto Floq Himpun 1 Juta Pengguna 

Fitur ini sangat berguna untuk menangkap momentum pasar tanpa harus online 24 jam. Menurut data Bursa Kripto CFX, nilai transaksi derivatif crypto di Indonesia pada semester I 2025 mencapai Rp33,54 triliun.

Sementara secara global, volume perdagangan derivatif crypto per 20 Agustus 2025 telah menembus 730 miliar dolar AS.

Baca juga: Pasar Aset Kripto Mengalami Tekanan, Investor Tunggu Kejelasan Bank Sentral AS

Angka-angka ini menunjukkan bahwa semakin banyak trader yang memanfaatkan derivatif sebagai bagian dari strategi mereka.

Dengan memahami dan menggunakan fitur seperti Price Protection dan Stop Order, trader bisa melindungi modal dari pergerakan harga ekstrem dan menangkap peluang pasar secara efisien juga menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar yang cepat berubah.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan