Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Bangunan Ponpes Al Khoziny Roboh, AHY Ingatkan Patuh Pada Standar Konstruksi Wajib Hukumnya

AHY menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar konstruksi dalam pembangunan infrastruktur, terutama yang digunakan untuk fasilitas publik.

Tribunnews/Endrapta
CEGAH KONSTRUKSI ABAL-ABAL - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar konstruksi dalam pembangunan infrastruktur, terutama yang digunakan untuk fasilitas publik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar konstruksi dalam pembangunan infrastruktur, terutama yang digunakan untuk fasilitas publik.

Hal itu disampaikan AHY menanggapi insiden robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang terjadi pada 29 September 2025 dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan santri.

"Kita harus benar-benar mematuhi standar konstruksi, pembangunan fisik, janganlah kemudian sampai ini memakan korban dimanapun," kata AHY ketika ditemui di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Ke depannya, AHY menyebut ia bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemerintah Daerah akan menertibkan bangunan-bangunan yang termasuk dalam fasilitas publik seperti sekolah, pondok pesantren, hingga rumah sakit.

Bangunan-bangunan itu harus dibangun sesuai dengan prosedur dan standar operasional yang benar.

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan SOP yang ada harus diikuti karena itu dibuat sudah berdasarkan riset. "SOP itu ada karena memang sudah menjadi hasil riset dan terbukti. Jangan sampai kita abai dan tidak mematuhi," ujar AHY.

Dalam kesempatan sama, AHY juga menyampaikan duka cita terhadap korban robohnya Ponpes Al Khoziny.

"Kita sangat berduka atas insiden robohnya Pondok Pesantren di Sidorajo yang kemudian mengakibatkan korban jiwa, banyak sekali yang meninggal anak-anak kita," ucap AHY.

AHY menyebut tragedi ini merupakan sesuatu yang harus disikapi secara serius agar ke depannya tidak terjadi lagi.

Sebagai informasi, petugas berhasil mengevakuasi 53 korban meninggal dunia korban runtuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, delapan jenazah berhasil teridentifikasi. Proses evakuasi korban dan pengangkatan puing-puing runtuhan telah berjalan selama sepekan sejak kejadian pada Senin (29/9/2025).

Baca juga: Buntut Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, Prabowo Minta Cak Imin Cek Semua Bangunan Ponpes

Alat berat mulai dari crane, eskavator dan breaker telah diterjunkan. Korban-korban yang tertimbun di bawah runtuhan akhirnya terangkat.

Pada hari ketujuh evakuasi, tim SAR gabungan berhasil mengekstraksi sebanyak 27 korban meninggal dunia. Korban yang ditemukan pada Minggu (5/10/2025) dari seluruh sektor dari A1 hingga A4.

Penemuan terakhir pukul 21.47 WIB satu korban meninggal dunia diekstraksi kemudian dilanjutkan evakuasi dari sektor A2.

Baca juga: Basarnas Targetkan Evakuasi 4 Korban Terjepit Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny Hari Ini

“Total terdapat 27 korban dengan lima diantarnya body part berhasil diekstraksi dan dievakuasi,” kata Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Minggu (5/10/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved