Rabu, 3 September 2025

Nilai Tukar Rupiah

Kurs Dolar AS Hari Ini 1 September 2025, Nilai Jual Rupiah Ambrol ke Rp 16.615

Pelemahan Rupiah tidak hanya terjadi akibat sejumlah kerusuhan di Indonesia, kebijakan moneter AS yang agresif ikut andil dalam menggerus

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews/Jeprima
NILAI TUKAR RUPIAH - Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta Pusat, Senin, (8/4/2025). Dolar AS pada 1 September 2025 ini tercatat berada pada level jual Rp 16.615,00 per dolar berdasarkan data bank notes terbaru yang tersedia dari BNI pada pukul 12:35 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada perdagangan hari ini, Senin 1 September 2025, nilai tukar Rupiah kembali menunjukkan tren pelemahan signifikan terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Kondisi ini mencerminkan tekanan berkelanjutan yang dihadapi oleh mata uang lokal akibat faktor domestik seperti banyaknya demonstrasi di seluruh penjuru nusantara maupun situasi global yang semakin kompleks.

Berdasarkan data terbaru dari Bank Negara Indonesia (BNI) pada pukul 12.35 WIB, Rupiah tercatat melemah terhadap dolar AS, euro, poundsterling, ringgit Malaysia, dan baht Thailand.

Pelemahan Rupiah tidak hanya terjadi dalam jangka pendek akibat sejumlah kerusuhan di Indonesia, melainkan telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir sebagai respons terhadap kebijakan moneter AS yang agresif.

Analisis mendalam menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve menjadi salah satu pemicu utama aliran modal keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Dampaknya, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan, sehingga memperburuk sentimen investor terhadap aset berdenominasi Rupiah.

Di tengah kondisi tersebut, sentimen investor di Indonesia kian memburuk setelah kerusuhan meletus di berbagai daerah.

Dolar AS pada 1 September 2025 ini tercatat berada pada level jual Rp 16.615,00 per dolar berdasarkan data bank notes terbaru yang tersedia dari BNI pada pukul 12:35 WIB.

Penguatan dolar ini dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun yang mencapai 4,8 persen, mendorak aliran modal ke aset berdenominasi dolar.

Sementara itu, Data Bloomberg menunjukkan bahwa pada pukul 09.12 WIB, Rupiah sempat menguat 30 poin (0,18 persen) ke level Rp 16.469,5 per dolar, namun kembali melemah seiring dengan sentimen pasar yang berubah.

Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi melalui operasi pasar terbuka, namun tekanan jangka panjang masih diprediksi berlanjut selama Federal Reserve mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.

Baca juga: Mabes TNI Bantah Ada Anggotanya Jadi Provokator Demo dan Rusuh di Jakarta

Pelemahan Rupiah terhadap dolar berdampak pada kenaikan harga impor, terutama komoditas seperti gandum dan minyak mentah, yang berpotensi memicu inflasi hingga 0,3 persen pada kuartal III-2025.

Di Asia Tenggara, ringgit Malaysia tercatat pada level jual Rp 4.104,00 per ringgit, naik 0,9% seiring dengan kenaikan harga minyak sawit yang menjadi komoditas ekspor utama Malaysia.

Kebijakan pemerintah Malaysia yang memangkas pajak ekspor CPO sebesar 3% mendorong permintaan global, sehingga memperkuat ringgit.

Pelemahan Rupiah terhadap ringgit berpotensi mengurangi daya saing ekspor Indonesia di pasar ASEAN, terutama untuk produk tekstil dan elektronik. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan