Reshuffle Kabinet
Reshuffle Kabinet, Menkeu Sri Mulyani Digantikan Purbaya, Kadin Tunggu Respons IHSG dan Rupiah
pada Selasa (9/9/2025) akan terlihat bagaimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah merespons reshuffle
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia usaha menaruh perhatian besar pada reaksi pasar keuangan terhadap penunjukan Menteri Keuangan baru oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pada Senin (8/9/2025), Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet Merah Putih dengan menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, pada Selasa (9/9/2025) akan terlihat bagaimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah merespons keputusan tersebut.
"Besok kita akan melihat bagaimana respons pasar keuangan kita terhadap Menteri Keuangan kita yang baru, baik dari sisi IHSG maupun nilai tukar rupiah,” ujar Sarman saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (8/9/2025).
Sebagai informasi, IHSG pada sore ini ditutup turun 100,50 poin atau 1,28 persen ke level 7.766. Menurut RTI, ada 232 saham tercatat menguat, 451 saham melemah.dan 121 saham stagnan.
Kadin mendukung penuh reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden. Menurut Sarman, langkah itu bertujuan memperkuat implementasi program-program strategis pemerintah.
"Kita dari Kadin tentu mendukung reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden karena tujuannya adalah bagaimana agar berbagai program strategis Pemerintah dapat terealisasi dan terwujud," ucapnya.
Baca juga: Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tepis Keraguan Ekonom: Saya Ahli Fiskal
Lebih lanjut, Sarman berharap Menteri Keuangan yang baru mampu menjaga kesinambungan kebijakan fiskal, khususnya yang telah dirintis Sri Mulyani Indrawati.
Evaluasi juga perlu dilakukan agar kebijakan di bidang anggaran, pajak, kepabeanan, perbendaharaan, hingga pengelolaan utang lebih tepat sasaran.
"Dunia usaha berharap agar Menteri Keuangan yang baru dapat meneruskan berbagai kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani sambil melakukan evaluasi berbagai kebijakan dan pengelolaan dari sisi penganggaran, pajak, kepabeanan, perbendaharaan, pengelolaan fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara termasuk dalam mengelola kas dan utang Negara," ungkap Waketum Kadin.
Sarman menyebut, stabilitas fiskal menjadi kunci dalam mempercepat realisasi berbagai program strategis pemerintah.
Baca juga: Pergantian Menkeu Dinilai Tak Baik, Bisakah Purbaya Kelola Kebijakan Fiskal Warisan Sri Mulyani?
Dengan begitu, ia optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional yang telah dicanangkan pemerintah dapat tercapai.
"Dengan pengelolaan keuangan negara yang tepat sasaran, diharapkan akan mempercepat realisasi berbagai program strategis pemerintah yang pada akhirnya akan dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional kita yang telah ditargetkan pemerintah," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.