Program Kewirausahaan Pelajar ZEP Tahap 2 Sasar 16.900 Siswa SMA
Generasi muda membutuhkan pelatihan yang relevan dan akses yang setara terhadap peluang.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah menuntaskan tahap pertama, program pendidikan kewirausahaan untuk pelajar Zurich Entrepreneurship Program (ZEP) fase kedua kembali diselenggarakan dengan skala yang lebih besar dengan pendekatan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Program edukasi kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja ini akan berlangsung hingga tahun 2028. ZEP tahap 2 merupakan hasil kerjasama antara Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia.
Edhi Tjahja Negara, Country Manager Zurich Indonesia bilang, ZEP fase kedua dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kewirausahaan yang lebih komprehensif bagi siswa.
Baca juga: Sandiaga Uno Gandeng 50 Pemuda Kembangkan Wirausaha Melalui Pelatihan Barista
"Siswa memulai dengan membangun pola pikir wirausaha, mengeksplorasi peluang usaha, dan menyusun rencana bisnis yang matang," ungkapnya dikutip Sabtu, 13 September 2025.
Siswa didorong mendirikan dan mengelolaausaha mikro di sekolah agar dapat merasakan proses menjalankan bisnis secara nyata sekaligus mengasah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Mereka juga mendapatkan bekal tambahan berupa pelatihan manajemen finansial, termasuk investasi dan manajemen risiko, serta pelatihan kesiapan kerja yang menajamkan keterampilan kepemimpinan dan pengelolaan tim.
“Keterampilan kewirausahaan dan literasi keuangan adalah bekal penting bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik. Melalui ZEP fase kedua, selain membangun kemampuan bisnis siswa, kami juga memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian mereka," ungkap Edhi Tjahja.
Libatkan Guru Pengajar
Upaya memperluas akses pembelajaran kewirausahaan dilakukan dengan melibatkan guru sebagai motor penggerak. Guru akan mendapatkan pelatihan dan dukungan untuk mengintegrasikan modul kewirausahaan ke dalam kelas.
Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas guru dalam menerapkan pembelajaran kewirausahaan yang kontekstual sekaligus memastikan keberlanjutan melalui adopsi jangka panjang di sekolah.
Menurut Adriana Poglia, Head of Enabling Social Equity Z Zurich Foundation, menambahkan, generasi muda membutuhkan pelatihan yang relevan dan akses yang setara terhadap peluang.
"Dengan menggandeng berbagai sektor, kami menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan membangun ekosistem untuk mendukung generasi muda mencapai potensi mereka," kata Adriana.
Melalui ZEP fase kedua, pihaknya membuka peluang lebih lebar bagi siswa untuk belajar, mencoba, dan berani menciptakan peluang sendiri.
Di program ini, sejumlah relawan Zurich Indonesia berpartisipasi sebagai mentor dengan membagikan pengalaman profesional yang relevan dengan tantangan masa kini.
Keterlibatan mereka memperkenalkan pelahar dengan dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga pengalaman yang mereka peroleh menjadi lebih inklusif, inspiratif, dan berkelanjutan.
Menurut Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel PJI, ZEP fase 2 menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem pendidikan kewirausahaan.
"Dengan melibatkan guru sebagai motor penggerak, program ini mampu menjangkau lebih banyak siswa sekaligus membekali tenaga pendidik dengan kapasitas baru," ungkapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
4 Tips Memilih Mapel Pilihan TKA SMA 2025 dan Jika Siswa Belum Yakin Pilihan Prodi Tujuan SNBP |
![]() |
---|
Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia: Pengertian, Jenis, dan Contohnya |
![]() |
---|
SMA Taruna Nusantara Buka Pendaftaran Siswa Baru 2026/2027, Beri Beasiswa Penuh, Cek Syaratnya |
![]() |
---|
Jaring Talenta Berbakat, 100 Sekolah di Surabaya Sudah Jadikan Esport Kegiatan Ekstrakurikuler |
![]() |
---|
Dari Dublin, PPI Irlandia Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina dan Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.