Senin, 22 September 2025

Erick Thohir Serahkan Urusan Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia ke Danantara

Erick Thohir tidak lagi cawe-cawe dalam rencana merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia seperti rencana yang pernah digagasnya.

Tribunnews/Endrapta
MERGER PELITA DAN GARUDA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak lagi cawe-cawe dalam rencana merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia seperti rencana yang pernah digagasnya.Dia menyerahkan keputusan merger tersebut kepada Danantara. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak lagi cawe-cawe dalam rencana merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia seperti rencana yang pernah digagasnya.

Dia menyerahkan keputusan merger tersebut kepada Danantara dan Kementerian BUMN akan mengkuti keputusan Danatara dalam merger tersebut.

"Kami dari Kementerian BUMN ikutin nanti kebijakan yang akan dilakukan Danantara. Kalau kami kan cuma approval ujungnya saja," katanya ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Dia mengatakan, proses kajian merger ini juga ada di tangan Danantara.

"Proses kajian itu ada di Danantara. Kami prinsipnya mendukung apa yang akan dilakukan Danantara, tapi prosesnya ujungnya di kami. Tapi yang penting proses daripada kajian, benchmarking semuanya, bukan di kami lagi," ujar Erick.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan Pelita Air sebagai anak usaha Pertamina akan digabung dengan Garuda Indonesia.

Keputusan tersebut diambil karena Pertamina ingin lebih fokus pada bisnis inti mereka di bidang minyak dan gas serta energi terbarukan.

"Pertamina akan lebih fokus kepada core bisnis Pertamina pada bidang oil and gas dan renewable energy," katanya saat rapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Pelita Air akan di-spin off dan digabung dengan perusahaan lainnya yang sejenis.

"Dengan demikian, untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis," ujar Simon.

"Sebagai contoh, untuk airline kami sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia," sambungnya.

Tidak hanya sektor penerbangan, Simon juga mengungkapkan bahwa Pertamina akan melepas sejumlah bisnis lain yang tidak terkait dengan energi.

Baca juga: Legislator PAN Ungkap Alasan Menolak Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia

Beberapa di antaranya adalah anak usaha Pertamina di bidang asuransi, pelayanan kesehatan, hingga hospitality. "[Tentu] akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara," ucap Simon.

Sebelumnya pada 2023, rencana Pelita Air dimerger dengan Citilink sudah pernah mencuat. Citilink merupakan maskapai low cost carrier (LCC) dan berada di bawah naungan Garuda Indonesia Group.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan